Sejak kasus pertama diumumkan pemerintah, 2 Maret 2020, pemerintah setengah hati menjalankan program penanganan pandemi. Tidak menjalankan lockdown karena memilih PSBB, tapi dengan pelonggaran di sana-sini. Tes yang jadi andalan negara-negara yang berhasil kendalikan Covid-19 justru diabaikan di Indonesia.
Sampai tanggal 4 Juli 2020 jumlah warga yang jalani tes Covid-19 sebanyak 529.669 dengan angka 1.940 per 1 juta populasi. Ini perbandingan tes per 1 juta populasi di ASEAN: Singapura 129.515, Brunei 68.207, Malaysia 24.648, Thailand 8.648, Filipina 7.286, Vietnam 2.825, Laos 2.349, Kamboja 2.293, Indonesia 1.940 dan Myanmar 1.507.
Dengan kondisi pandemi yang belum berujung, beberapa daerah di Nusantara sudah menjalankan new normal sebagai dalih untuk menutupi pengabaian terhadap pandemi Covid-19. Jawa Barat akan segara membuka pesantren yang disebut-sebut akan jalankan protokol kesehatan, tapi dengan kondisi pandemi yang tidak terdeteksi ibarat 'api dalam sekam'.
Tanpa tes Covid-19 massal yang masif secara sistematis dan tracing yang tidak berujung, pandemi Covid-19 di Indonesia akan terus terjadi yang kelak bermuara pada 'neraka corona'. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H