Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Setelah Seks dengan PSK Mau Tobat karena Takut dan Cemas Tertular HIV/AIDS

1 Juli 2020   10:16 Diperbarui: 1 Juli 2020   10:25 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: aids.nlm.nih.gov).

Tidak ada tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS pada fisik dan keluhan orang-orang yang tertular HIV/AIDS sebelum masa AIDS (secara statistik masa AIDS antara 5-15 tahun setelah tertular HIV/AIDS).

Soal PSK mengaku tidak punya penyakit itu tidak jaminan karena HIV/AIDS hanya bisa dideteksi di darah melalui tes HIV sesuau dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku. Biar pun seseorang, misalnya PSK, menunjukkan hasil tes HIV yang nonreaktif atau negative, itu pun tidak jaminan Karena tes HIV bukan vaksin. Setelah tes HIV dengan hasil nonreaktif bisa saja tertular setelah tes HIV jika ybs. melakukan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS seperti melakukan hubunga seksual tanpa kondom dengan laki-laki yang berganti-ganti.

(2). Apa bukti PSK tsb. tidak mengidap HIV/AIDS? Yang Sdr ketahui kan hanya karena pernyataan si PSK bahwa dia sehat dan tidak punya penyakit. Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap HIV/AIDS atau tidak hanya bisa diketahui melalui tes HIV.

(3). Hasil tes HIV dengan rapid test bisa akurat jika tes dilakukan minimal tiga bulan dari waktu melakukan hubungan seksual berisiko terakhir.

(4). Orang-orang yang mengidap HIV/AIDS bisa punya anak yang kelak lahir bebas HIV/AIDS, asalkan ditangani oleh dokter sejak awal.

Soal Sdr tidak mau lagi seks tanpa kondom dengan PSK itu hak Sdr, yang jelas jika HIV sudah masuk ke tubuh virus itu akan terus di dalam badan seumur hidup. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun