Jika target pemerintah dijalankan yaitu 10.000 ORANG tes setiap hari dari tanggal 1 Mei 2020 sampai 27 Mei 2020, maka ada 270.000 ORANG yang tes Covid-19. Jika dipakai patokan rata-rata 11,15 persen, maka hasil positif tes Covid-19 dari tanggal 1 Mei 2020 sampai 27 Mei 2020 adalah sebanyak 30.104,74.
Proporsi Tes Covid-19 per 1 Juta Populasi di Indonesia Sangat Rendah
Disebutkan pula dalam berita: "Sampai dengan hari ini spesimen yang telah kita periksa sebanyak 202.936 spesimen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), dalam siaran langsung lewat kanal YouTube BNBP Indonesia, Selasa (19/5).
Celakanya, Yuri tidak menyebutkan jumlah orang yang jalani tes Covid-19 setiap hari sejak tanggal 2 Maret 2020. Berita ini dan penjelasan Yuri bisa disebut sebagai penggiringan opini publik yang bisa menyesatkan karena tidak akurat dan tidak pula objektif.
Ada lagi pernyataan dalam berita detikNews ini yang tidak akurat: Pada Selasa (18/5), jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 190.660 spesimen. Dengan demikian, ada 12.276 spesimen baru yang berhasil dites Corona dalam sehari.
Di kalender tanggal 18/5 itu hari Senin. Jumlah SPESIMEN sebanyak 190.660 benar jumlah akumulasi pada tanggal 18 Mei 2020 tapi pada hari Senin bukan hari Selasa.
Ketika vaksin belum ada, seperti pada virus corona (Covid-19), langkah yang efektif adalah menjalankan tes swab dengan metode PCR yang masif dengan sistematis berskala nasional. Celakanya, proporsi tes Covid-19 per 1 juta populasi di Indonesia sangat rendah hanya dalam tiga digit yaitu 721. Angka ini dari pembagian kumulatif jumlah ORANG yang tes Covid-19 sejak tanggal 2 Maret 2020 -- 27 Mei 2020 sebanyak 195.518 dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 sebanyak 271.066.000.
Tanpa meningkatkan jumlah ORANG yang dites Covid-19 dan melakukan tracing yang masif, maka penyebaran virus corona di Indonesia akan kalah cepat dengan tes Covid-19 sehingga bisa sampai pada 'ledakan corona'. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H