Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jade Hameister, Gadis Penjelajah Dua Kutub dan Padang Es Tidak Luput dari Fitnah

21 Maret 2019   17:56 Diperbarui: 21 Maret 2019   23:48 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jade tiba di Kutub Selatan (Sumber: nationalgeographic.com.au)

Memang sangat membingungkan juga perilaku sebagian orang di muka Bumi ini yang gemar menebar fitnah, ujaran kebencian, permusuhan, dll. Perjuangan Jade Hameister, gadis berusia 17 tahun yang bermukim di Melbourne, Australia, dengan memakai ski ke Kutub Utara dan Kutub Selatan serta melintasi padang es Greenland juga diserang dengan fitnah.

Dalam petulangan ke Kutub Selatan dengan ayahnya dan seorang pemandu serta kru televisi ada pesan singkat (SMS) yang diterima ayahnya yang mengatakan bahwa ada kendaraan yang membawa Jade ketika tidak disorot kamera televisi. Untung saja SMS itu tidak meruntuhkan semangat Jade.

Jade dalam kehidupan sehari-hari (Sumber: realestate.com.au)
Jade dalam kehidupan sehari-hari (Sumber: realestate.com.au)
Kalau saja orang-orang yang mengirim dan menyebarkan SMS itu mencari bukti, misalnya, menyewa helikopter membuntuti Jade tentulah tidak akan ada fitnah. Atau silakan ikut untuk membuktikan apaka benar Jade tanpa bantuan dalam perjalanan ke dua kutub dan melintasi padang es.

Dengan jarak yang ditempuh sekitar 1.300 km selama empat bulan di atas es, Jade manusia termuda, lahir tanggal 5 Juni 2001,  yang melakukan hat-trick, yaitu berjalan dengan ski ke Kutub Utara dan Kutub Selatan serta melintasi padang es Greenland.

Petualangan Jade ini didorong oleh kekhawatirannya dengan latarbelakang generasinya tentang pencairan es di dua kutub terkait dengan perubahan iklim. National Geographic mendokumentasikan perjuangan Jade dalam bentuk film yang diluncurkan pertengahan tahun 2018.

Ayah Jade, Paul Hameister, mantan bankir, juga pencinta alam yang sudah mendaki Everest. Dalam sebuah reuni Paul dan keluarganya, istirnya Vanessa, Jade dan adik laki-laki Jade mendaki Everest. Ketika itu Jade berumur 12 tahun.

Paul dan istrinya, Vanessa, memilih mendukung rencana Jade untuk melakukan perjalanan ke dua kutub dan melintasi padang es Greenland. Sebagai seorang ibu tentulah tidak mudah mengizinkan putrinya yang baru berumur 14 tahun menjelajah es ke Kutub Utara. Tapi, izin diberikan Vanessa yang jadi penyemangat Jade.

Sebagai seorang pendaki Paul tahu persis perjalanan ke dua kutub sebagai ujung bumi di utara dan selatan jauh lebih berat dan sulit daripada mendaki Everest karena dia tahu persis ketika mendaki gunung ada yang membawa peralatan yang di sana dikenal sebagai Sherpa.

Kereta luncur Jade hampir tergelincir ke sungai dalam perjalanan ke Kutub Utara (Sumber: mont.com.au).
Kereta luncur Jade hampir tergelincir ke sungai dalam perjalanan ke Kutub Utara (Sumber: mont.com.au).
Tapi, Paul tidak memberikan perbandingan tsb. kepada Jade. Dia dan Jade berlatih keras, al. dengan menarik dua ban luar bus sebagai bentuk ketika menarik kereta salju yang berisi peralatan dan perlengkapan ke kutub dan pada es. Latihan fisik terus mereka lakukan.

Rendana Jade hampir gagal karena lima hari sebelum mereka terbang ke titik awal perjalanan ke Kutub Utara ayahnya menjalani operasi. Tapi, karena Paul sudah terlanjur berjanji akan memenuhi apapun permintaan Jade.

Rupanya, ketika dilahirkan Jade lahir dengan 'penyakit' napas yang terkadang berhenti (putus). Nah, ketika itulah Paul membisiki bayi jade bahwa kalau Jade selamat apapun permintaan anaknya akan dia penuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun