Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Aceh, 21 Persen Kasus Terdeteksi pada Ibu Rumah Tangga

26 Februari 2019   09:23 Diperbarui: 26 Februari 2019   09:48 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(3). Pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan waria di Aceh, di luar Aceh atau di luar negeri, dan

(2). Pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan laki-laki yang berganti-ganti di Aceh, di luar Aceh atau di luar negeri,

Bagi laki-laki yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku di atas itu artinya berisiko tinggi menularkan HIV ke istri. Mereka ini dianjurkan untuk menjalani konseling tes HIV di Klinik VCT di Puskesmas atau rumah sakit umum daerah.

Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS dari tahun 2004 -- 2018 dilaporkan 780. Sebelum tahun 2004 survailans tes HIV dan sarana tes HIV tidak ada di Aceh. Setelah tsunami, 26 Desember 2004, organisasi-organisasi internasional mendukung fasilitas terkait HIV/AIDS di Aceh sehingga kasus HIV/AIDS mulai terdeteksi (Lihat Tabel).

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Homoseksual, dalam hal ini gay, memang menyumbangkan angka untuk jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS, tapi penyebaran HIV hanya terjadi di komunitas gay. Sedangkan LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki) bisa jadi gay atau laki-laki biseksual.

Yang jadi persoalan besar pada epidemi HIV adalah laki-laki heteroseksual yang perilaku seksualnya berisiko. Mereka inilah yang jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pasangan tetap (istri), pasangan tidak tetap (selingkuhan) atau pasangan siri.

[Baca juga: AIDS di Aceh, Sebatas Penyangkalan dan Mencari Kambing Hitam]

Dalam berita disebutkan: kasus HIV/AIDS wanita penjaja seks (WPS), lebih dikenal sebagai PSK, sebesar 7-8 persen.

Ada fakta yang digelapkan dalam penyebaran informasi baik melalui ceramah, diskusi, dan berita tentang kasus HIV/AIDS pada PSK yaitu tidak dijelaskan bahwa secara factual yang menyebarkan HIV ke PSK justru laki-laki heteroseksual dan biseksual. Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki yang menularkan HIV ke PSK bisa sebagai istri sehingga ada risiko penularan HIV ke istri (horizontal). Selanjutnya kalau istri mereka tertular HIV maka ada pula risiko penularan HIV ke bayi yang mereka kandung (vertical) terutama saat persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI).

Yang jadi persoalan besar adalah kalau Aceh bersikukuh mengatakan tidak ada transaksi seks dalam bentuk perzinaan atau pelacuran, maka pertanyaannya adalah: Bagaimana laki-laki dewasa warga Aceh (bisa) tertular HIV/AIDS?

Penyangkalan merupakan salah satu faktor yang mendorong penyebaran HIV/AIDS karena tidak ada program yang riil untuk menanggulangi faktor risiko insidin infeksi HIV di hulu. Itu artinya penyebaran HIV/AIDS di Aceh akan terus terjadi sebagai 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun