Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tsunami Banten dan Lampung Selatan, Tidak Bercermin dari Tsunami Palu?

23 Desember 2018   07:38 Diperbarui: 24 Desember 2018   07:11 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau saja Pemprov Banten mengajak pemerintah daerah di sepanjang pesisir barat Banten untuk mengajak masyarakat memahami potensi tsunami tentulah penanggulangan bencana akibat tsunami jauh lebih mudah. Secara perlahan dan bertahap disiapkan relokasi, untuk tahap awal permukiman penduduk yang selanjutnya sarana pariwisata dan industri.

Tsunami di Palu, Sulteng, yang dipicu gempa rupanya tidak membuat Pemprov Banten mawas diri. Tinggi gelombang tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung Selatan, seperti dilaporkan  sekitar 0,9 meter (kompas.com, 23/12-2018). Tapi, dengan besar gelombang seperti ini saja sudah dilaporkan belasan korban tewas dan kerusakan bangunan di sepanjang bibir pantai barat Banten dan Lampung Selatan proak-poranda.

Akankah kita tetap berserah diri dalam menjawab tantangan bencana alam atau melakukan langkah-langkah yang konkret untuk menyelematkan nyawa dari kematian yang sia-sia dan harta benda? *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun