Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pria Ini Tes HIV Karena Mau Menikah

11 Desember 2018   09:12 Diperbarui: 11 Desember 2018   10:33 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: health24.com)

Tanya Jawab AIDS No 1/Desember 2018

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp:  0811974977. Redaksi.

*****

Tanya:  September tahun lalu saya melakukan sesuatu yang menurut saya ada risiko. Saya pergi ke panti pijat dan dionani sambil penis saya dicium-cium dan dijilat (tapi tidak dioral) oleh terapis. Tiga hari yang lalu saya tes VCT di Puskesmas. Hasilnya negatif.

1. Apakah tes VCT itu sudah bisa dianggap valid karena itu sudah terjadi 1 tahun yang lalu?

2. Apakah tes VCT di Puskesmas bisa dipercaya karena dalam 1 jam sudah keluar hasilnya?

3. Apakah saya sudah bisa dikatakan saya tidak terkena HIV?

Saya sangat khawatir sekali berhubung bulan ini saya akan menikah. Takut menularkannya kepada istri. Saya takut karena saat menjilat penis saya air ludahnya nempel di zakar. Karena saya sering menggaruk zakar takut ada perlukaan di zakar saya. Penis saya juga dijepit di payudaranya.

4. Apakah keringat yang menempel di penis juga bisa tularkan HIV?

Mr "X" via SMS (5/12-2018)

Jawab: Bukan "tes VCT" tapi "tes HIV". VCT (voluntary counselling and testing) adalah sistem tes HIV secara sukarela yang didahului dengan konseling dan diakhiri pula dengan konseling setelah ada hasil tes HIV.

Langkah Saudara tepat yaitu menjalani tes HIV karena mau menikah. Tapi, ingat tes HIV bukan vaksin.

(1) dan (2). Perilaku Saudara tidak termasuk berisiko tinggi. Persoalannya ada pada diri dan dan kejujuran Saudara, apakah sejak ke panti pijat itu Saudara tidak pernah melakukan perilaku seksual yang berisko tertular HIV?

Kalau tidak pernah maka hasil tes di Puskesmas itu sudah valid karena sudah lebih dari tiga bulan sejak dionani. Soalnya, tes HIV akurat kalau dilakukan setelah tiga bulan perilaku berisiko.

Tapi, kalau jawabannya pernah apalagi belum tiga bulan ketika tes HIV di Puskesmas, maka hasil tes itu bisa negatif palsu (HIV ada di darah tapi hasil tes nonreaktif). Tidak jelas apakah tes HIV di Puskesmas itu dilakukan tes konfirmasi. WHO menganjurkan setiap hasil tes HIV harus dikonfirmasi dengan tes lain, seperti Western Blot atau dengan ELISA tidak kali tapi dengan reagenr dan teknik yang berbeda.

(3). Hasil tes HIV hanya berlaku sampai darah diambil untuk tes. Setelah tes HIV bisa saja tertular HIV karena tes HIV bukan vaksin jika Saudara al. melakukan perilaku seksual berisko tertular HIV.

(4). Dalam keringat orang yang mengidap HIV/AIDS ada (virus) HIV tapi konsentrasinya kecil sehingga tidak bisa jadi media penularan HIV. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun