Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami (Epidemi) HIV/AIDS dengan Mitos

9 Desember 2018   18:57 Diperbarui: 9 Desember 2018   19:13 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) bisa terjadi di dalam dan di luar nikah jika salah satu ada dua-duanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom ketika terjadi hubungan seksual. Ini fakta (medis).

Maka, pada Gambar 1 dan Gambar 2 panah ditarik ke bawah karena tidak ada risiko. Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bisa terjadi di dalam dan di luar nikah (sifat hubungan seksual) jika salah satu atau dua-duanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom tiap kali melakukan hubungan seksual.

Pemahaman yang sangat rendah pada banyak orang tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang akurat terjadi karena sosialiasi yang tidak konsisten dan informasi HIV/AIDS yang dibumbui dengan moral sejak awal epidemi.

Kondisinya kian pelik karena sejak reformasi muncul otonomi daerah (Otda) yang memutus garis komando dari Pusat (dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI) ke pemerintahan provinsi, kabupaten dan kota.

Insiden infeksi HIV baru terus terjadi, terutama pada laki-laki dewasa al. melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan perempuan yang bergangi-ganti (di dalam dan di luar nikah) dan dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan yaitu pekerja seks komersial (PSK) langsung dan PSK tidak langsung.

(a). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan, dan

(b). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

Estimasi kasus HIV/AIDS di Indonesia 630.000, sedangkan yang terdeteksi baru separuh. Kasus yang tidak terdeteksi jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Maka, kita tinggal menunggu 'ledakan AIDS' seperti yang dialami oleh Thailand dengan jumlah kasus hampir menyentuh angka 1.000.000. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun