Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan featured

Talkshow Kecelakaan Pesawat Terbang, Spekulasi Jadi Berita

30 November 2018   09:40 Diperbarui: 10 Januari 2021   14:36 4547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecelakaan pesawat. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

[Baca juga: Cegah Kecelakaan Penerbangan, Timbang Juga Barang Bawaan ke Kabin]

Langkah dalam mencari penyebab kecelakaan pesawat terbang, dalam hal ini dilakukan oleh KNKT, adalah dengan menganalisis rekaman data penerbangan (FDR) yang disebut kotak hitam (black box) biar pun warnanya oranye. 

Investigasi KNKT untuk menguak tabir penyebab kecelakaan Lion Air PK-LPQ terhadang karena CVR yang merekam suasana dan pembicaraan di kokpit serta komunikasi pilot dengan menara pengawas.

Dalam situasi itu tentulah tidak bijak media menulis berita dan melakukan talkshow hanya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan narasumber terkait. Bertolak dari kecelakaan Air Midwest 5481 tentu ada anggapan ketidakmampuan pilot dan kopilot mengendalikan pesawat, padahal penyebabnya di luar jangkauan mereka.

Bahkan, media massa dan media online yang juga diikuti media sosial dengan gegabah menyiarkan gambar-gambar kartu identitas dan barang-barang pribadi milik korban yaitu penupang Lion Air JT 610. 

Padahal, dari aspek jurnalistik kartu identitas dan barang-barang pribadi merupakan fakta privat yang hanya boleh disiarkan dengan izin ybs.

[Baca juga: Gegabah, Televisi Siarkan Gambar Kartu Identitas dan Barang Pribadi Korban Lion Air JT 610]

Begitu pula dengan Lion Air JT 610 ada masalah teknis dan non-teknis yang jadi pemicu kecelakaan. Jika berita dan talkshow hanya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, maka itu artinya ada spekulasi yang bisa menyalahkan pilot dan kopilot. 

Kasihan mereka yang berjuang menyelamatkan ratusan nyawa dan mereka sendiri jadi korban ternyata jadi objek spekulasi. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun