Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Menolak "Bertarung" di Pilpres 2019, Kenapa?

23 Oktober 2018   12:29 Diperbarui: 23 Oktober 2018   12:31 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo, didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, memberikan ucapan selamat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Negara, Jakarta (16/10-2017). (Sumber: kompas.com/ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Jawaban Anies tentang alasannya menolak tawaran jadi cawapres Prabowo dan Capres koalisi PKB, PAN dan PKS terkait dengan tanggungjawabnya sebagai gubernur yang dipilih oleh warga DKI Jakarta. Itu artinya Anies mengemban tanggung jawab memperbaiki Jakarta sebagai 'pekerjaan rumah'. Dan setahun kepemimpinannya, sudah ada sebagian yang bisa dicatat, meski, tentu ada yang masih berlangsung dan untuk dituntaskan.

Dengan kondisi konstelasi politik jelang Pilpres 2019 adalah pilihan terbaik yang dilihat Anies untuk bekerja menyelesaikan 'pekerjaan rumah' sebagai 'modal' untuk melangkah di masa depan.

Maka, jika Anies memang memasang kuda-kuda untuk bertarung di Pilpres 2024 tentulah  janji Anies untuk perbaikan Jakarta sudah tuntas sebelum tahun 2023. Namun itu masalah nanti. Masalah yang sudah diselesaikan seorang gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kelak.  

Pilpres 2024 akan jadi arena 'tarung bebas' karena banyak kandidat yang muncul. Apalagi ada partai baru yang bisa masuk Senayan tentulah Capres dan Cawapres Pemilu 2024 kian banyak. Dengan nama-nama baru. Perihal Anies Baswedan berpikir di jenjang itu, persoalan kemudian. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun