Pemberian makan pada bayi dan anak bukan tanpa tujuan. Ada tujuan fisiologis yaitu memenuhi kebutuhan berbagai macam zat gizi makro (karbohidrat, protein hewani, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral ) untuk proses metabolisme tubuh yaitu aktifitas, tumbuh-kembang bayi dan anak.
Sedangkan aspek edukatif mendidik ketrampilan, membina kebiasaan, membina selera, disiplin yaitu food rules (makan terjadwal).
Selanjutnya aspek psikologis yaitu memberi kepuasan kepada anak dan orang tua (interaksi orangtua dan anak).
Dr Nuril meminta agar ibu-ibu tidak menyepelekan kesulitan makan pada bayi dan anak karena diperlukan intervensi agar asupan nutrisi memenuhi kebutuhan tumbuh-kembang bauyi dan anak sehingga tercapai derajat kesehatan bayi dan anak yang optimal. Misalnya, diukur berdasarkan pertumbuhan tinggi dann berat badan sesuai dengan patokan Badan Kesehatan Sedunia (WHO).
Tentu saja yang perlu diingat adalah intervensi harus berdasarkan diagnosis dokter ahli jangan hanya bertanya kepada 'Mbah Google' karena, paling tidak, sudah dua dokter yang mengeluh soal informasi kesehatan di Internet yang tidak akurat.
[Baca juga: "Danone Blogger Academy" Melanjutkan]
Melalui "Bicara Gizi" yang berkelanjutan, Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengatasi perilaku makan pada anak sehingga bisa memberikan nutrisi yang tepat bagi bayi dan anak mereka demi tumbuh-kembang mereka agar optimal dan menikmati masa depan yang cerah.
Danone Advanced Medical Nutrition menghadirkan solusi inovatif terkait nutrisi medis khusus untuk kebutuhan anak dan orang dewasa. Dengan pengalaman dalam berbagai bidang, seperti penyakit yang berkaitan dengan malanutrisi, metabolisme yang terganggu, diabetik, epileptik dan alergi protein, Nutricia Advanced Medical Nutrition ingin jadi pionir dalam solusi nutrisi untuk hidup yang lebih sehat melalui produk yang sehat untuk mendukung kualitas hidup, *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H