Apakah Pemkab Samosir bisa menjamin tidak akan ada warga Samosir yang melakukan seksual berisiko dengan wisatawan?
Pengetahuan bupati dan wakil bupati ini benar-benar tidak mencerminkan jabatan mereka sebagai pejabat publik.
Informasi HIV/AIDS yang akurat sudah banjir, tapi pengetahuan bupati dan wakil bupati tentang HIV/AIDS bagaikan di 'zaman batu'. Â Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, HIV adalah virus yang ada di darah pengidap HIV/AIDS. Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV hanya ada di darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Penularan al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pengidap HIV/AIDS, transfusi darah dan menyusui dengan ASI.
Nah, ketiga anak-anak itu tidak mungkin melakukan hubungan seksual di sekolah dengan teman-temannya, tidak pula mereka akan melakukan transfusi darah, serta tidak akan pernah ada proses menyusui.
Yang jadi persoalan besar di Kab. Samosir adalah warga yang mengidap HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi. Tidak ada jaminan bahwa tidak ada warga Samosir yang mengidap HIV/AIDS biar pun di daerah itu tidak ada lokasi pelacuran.
Sebagai pejabat publik sejatinya bupati dan wakil bupati justru menyampaikan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS kepada masyarakat, tapi yang terjadi kedua pejabat publik itu justru tidak memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Berita "VOA Indonesia" ini juga menyampaikan informasi yang ngawur: HIV/AIDS memang masih menjadi penyakit paling mematikan di dunia, ....
Belum ada kasus kematian pengidap HIV/AIDS karena HIV atau AIDS. Kematian pengidap HIV/AIDS terjadi pada masa AIDS, secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV, karena penyakit yang muncul di masa AIDS disebut infeksi oportunistik, seperti diare, pnemonia, TB, dll.
Kita tunggu saja apa yang akan dilakukan Pemkab Samosir jika kelak ada warga, baik dewasa, anak-anak atau bayi yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS: dipindahkan ke hutan, diusir dari Samosir, dan dibuat kelas khusus di sekolah. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H