Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Samosir, 3 Anak-anak Pengidap HIV/AIDS Terancam Diusir

22 Oktober 2018   13:06 Diperbarui: 22 Oktober 2018   13:10 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Pemkab Samosir bisa menjamin tidak akan ada warga Samosir yang melakukan seksual berisiko dengan wisatawan?

Pengetahuan bupati dan wakil bupati ini benar-benar tidak mencerminkan jabatan mereka sebagai pejabat publik.

Informasi HIV/AIDS yang akurat sudah banjir, tapi pengetahuan bupati dan wakil bupati tentang HIV/AIDS bagaikan di 'zaman batu'.  Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, HIV adalah virus yang ada di darah pengidap HIV/AIDS. Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV hanya ada di darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Penularan al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pengidap HIV/AIDS, transfusi darah dan menyusui dengan ASI.

Nah, ketiga anak-anak itu tidak mungkin melakukan hubungan seksual di sekolah dengan teman-temannya, tidak pula mereka akan melakukan transfusi darah, serta tidak akan pernah ada proses menyusui.

Yang jadi persoalan besar di Kab. Samosir adalah warga yang mengidap HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi. Tidak ada jaminan bahwa tidak ada warga Samosir yang mengidap HIV/AIDS biar pun di daerah itu tidak ada lokasi pelacuran.

Sebagai pejabat publik sejatinya bupati dan wakil bupati justru menyampaikan informasi yang akurat tentang HIV/AIDS kepada masyarakat, tapi yang terjadi kedua pejabat publik itu justru tidak memberikan pencerahan kepada masyarakat.

Berita "VOA Indonesia" ini juga menyampaikan informasi yang ngawur: HIV/AIDS memang masih menjadi penyakit paling mematikan di dunia, ....

Belum ada kasus kematian pengidap HIV/AIDS karena HIV atau AIDS. Kematian pengidap HIV/AIDS terjadi pada masa AIDS, secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV, karena penyakit yang muncul di masa AIDS disebut infeksi oportunistik, seperti diare, pnemonia, TB, dll.

Kita tunggu saja apa yang akan dilakukan Pemkab Samosir jika kelak ada warga, baik dewasa, anak-anak atau bayi yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS: dipindahkan ke hutan, diusir dari Samosir, dan dibuat kelas khusus di sekolah. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun