Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanpa Regulasi Tsunami di Indonesia Akan Terus Makan Korban

30 September 2018   08:44 Diperbarui: 13 Mei 2024   12:18 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah penduduk yang diterjang gelombang di Nagari (Desa Adat) Muaro Kandis Punggasan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumber: elshinta.com /bit.ly/2C7M1Rs)

Garis pantai Anyer-Carita berhadapan langsung dengan Gunung Krakatau (Sumber: detiknews)
Garis pantai Anyer-Carita berhadapan langsung dengan Gunung Krakatau (Sumber: detiknews)
Di sepanjang pantai di Banten, misalnya, dari Anyer (Cilegon) sampai Carita (Pandeglang) bangunan, seperti apartemen, hotel, dll. berada di bibir pantai. Padahal, garis pantai Anyer-Carita berhadapan langsung dengan Gunung Anak Krakatau yang terus-menerus menunjukkan aktivitas.

Letusan Gunung Krakatau di tahun 1883 disebutkan sebagai salah satu letusan gunung berapi terdahsyat di Bumi yang juga menyebabkan tsunami yang menerjang Banten dan Lampung. Asap akibat letusan ini menutup langit sampai ke Eropa. Celakanya, ada film dengan judul:  Krakatoa: East of Java (1968). Padahal, dengan kasat mata jelas Krakatau ada di Barat Pulau Jawa.

Jangankan karena tsunami, ombak dan gelombang pasang saja sudah merusak banyak bangunan di sepanjang garis pantai di Indonesia. Maka, tidak ada pilihan lain selain menerapkan aturan baku yang ketat tentang jarak permukiman ke garis pantai pasang (dari berbagai sumber). *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun