Sosialisasi sudah dilakukan sejak awal epidemi, tapi karena selalu dibumbui dengan moral maka informasi HIV/AIDS pun bukan lagi fakta medis tapi berubah jadi mitos (anggapan yang salah). Misalnya, mengait-ngaitkan penularan HIV/AIDS dengan PSK, lokalisasi, homoseksual, zina, dll.
Padahal, penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual (di dalam dan di luar nikah (sifat hubnngan seksual) terjadi karena kondisi hubungan seksual yaitu salah satu adau dua-duanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom.
Lagi pula insiden infeksi HIV baru terus terjadi melalui hubungan seksual laki-laki dewasa dengan PSK. Celakanya, transaksi seks yang melibatkan PSK tidak lagi dilokalisir sehingga tidak bisa dilakukan intervensi. Dengan data jumlah kasus HIV/AIDS di Kab Kediri terbanyak ketiga terdeteksi pada ibu rumah tangga (16,4 persen) menunjukkan suami-suami mereka bisa jadi adalah pelanggan PSK.
Maka, tanpa program yang konkret insiden infeksi HIV/AIDS baru akan terus terjadi di Kab Kediri yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI