Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tertular HIV karena Termakan Mitos "Cewek Bukan PSK"

23 Agustus 2018   16:55 Diperbarui: 23 Agustus 2018   17:00 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insiden infeksi HIV baru melalui hubungan seksual dengan 'cewek bukan PSK langsung' jadi motor pendorong penyebaran HIV di masyarakat, terutama pada laki-laki beristri yang menularkan HIV/AIDS ke istri atau pasangan seks lain (horizontal). Jika istri atau pasangan seksnya tertular HIV, maka ada pula risiko penularan HIV kepada bayi yang mereka kandung kelak (vertikal).

Hal itu terjadi karena tidak ada tanda-tanda yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan orang-orang yang tertular HIV sebelum masa AIDS, secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV.

Yang perlu diperhatikan adalah pada rentang waktu antara tertular HIV sampai masa AIDS bahkan sampai meninggal dunia biar pun orang-orang yang mengidap HIV tapi tidak terdeteksi jadi mata rantai penyebaran HIV secara diam-diam bagikan 'silent disaster' (bencana terselubung) yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'.

Celakanya, pemerintah (Pusat) tidak bisa berbuat banyak terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS karena di era Otonomi Daerah (Otda) kebijakan, dalam hal ini penanggulangan HIV/AIDS, ada di pemerintah daerah. Setiap daerah mempunyai aturan main sendiri-sendiri yang tidak terkoneksi secara nasional. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun