Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Ngawi, 158 Pengidap HIV/AIDS Tidak Mampu Bertahan

8 Agustus 2018   18:03 Diperbarui: 8 Agustus 2018   18:35 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: bigthink.com)

Entah apa makna dari penyebutan 'usia produktif' terkait dengan kasus HIV/AIDS. Ini pola pikir yang sangat naif karena usia 18-35 jelas ada pada tahap libido yang tinggi. Tentulah tidak masuk akal kalau kemudian kasus HIV/AIDS banyak terdeteksi pada manula (manusia lanjut usia) karena libido mereka sudah ada di titik nadir.

Disebutkan lagi oleh Jaswadi, untuk mencegah sekaligus mendeteksi dini tertularnya HIV/AIDS melalui Dinkes Kabupaten Ngawi hingga kini ada tiga lokasi klinik VCT.

Tes HIV ada di hilir. Artinya, warga yang terdeteksi HIV/AIDS di Klinik VCT sudah melakukan perilaku berisiko dan kemungkinan besar mereka sudah menyebarkan HIV/AIDS secara horizontal al. melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah. Hal ini bisa terjadi karena tidak ada gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan warga yang mengidap HIV/AIDS.

 Yang diperlukan adalah penanggulangan di hulu agar insiden infeksi HIV baru bisa ditekan atau dikurangi. Soalnya, adalah hal yang mustahil menghentikan insiden infeksi HIV baru karena  tidak mungkin mengawasi perilaku seksual orang per orang warga Ngawi. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun