Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi KM Sinar Bangun, "Adu Mulut" vs UU Pencarian dan Pertolongan

6 Juli 2018   05:40 Diperbarui: 6 Juli 2018   07:18 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau saja Ratna sebagai aktivis lebih realistis, maka yang layak dilakukan adalah advokasi ke pemilik kapal yang beroperasi di perairan Danau Toba agar taat pada peraturan tentang spesifikasi kapal, perlengkapan keselamatan, dan tidak serakah menjejali kapal dengan penumpang ketika kapal sudah melebihi kapasitas.

Selain itu melakukan sosialisasi ke masyarakat agar memperhatikan faktor kesemalatan dalam pelayaran, misalnya, membayar ongkos dengan tanda bukti berupa karcis karena asuransi hanya membayar kerugian penumpang yang terdaftar. Memakai jaket pelampung sebelum kapal berlayar. Memperhatikan kapasitas kapal, dll.

Dengan kondisi negeri yang sudah 'dikebiri' melalui otonomi daerah, sudah tidak ada lagi garis komando dari Pusata ke daerah sehingga partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai hal menjadi penting. 

Salah satu di antaranya adalah menjadi 'polisi' dalam hal keselamatan pelayaran di perairan Danau Toba agar tidak ada lagi korban nyawa yang sia-sia hanya karena kelalaian manusia. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun