Terpaksa harus menunggu dulu karena tim Gegana sedang menyisir lokomotif dan rangkaian KA. Rupanya Gegana lebih dahulu menyisir KA jurusan Merak. Pukul 18.30 KA jurusan Rangkasbitung diberangkatkan. Penumpang yang akan melanjutkan perjalanan dengan KRL lega.
Ketika petugas keamanan dan karyawan KA menyuruh penumpang turun sama sekali tidak ada penjelasan alasan menurunkan penumpang. Penumpang baru meraba-raba alasan ketika tim Gegana tiba di Sta Cilegon.
Pemeintah, dalam hal ini Kemenkominfo, sudah merekam semua identitas pemilik kartu chip prabayar, apakah nomor penyebar teror bom di KA melalui SMS itu bisa dilacak?
Nama dan nomor ponsel kondektur ditempel di setiap gerbong di rangkaian kedua KA itu. Apakah mungkin yang menebar ancaman bom itu justru penumpang di salah satu KA tsb.?
Apakah alasan Kepala Stasiun KA Cilegon tidak memberitahu penumpang tentang alasan penundaan keberangkatan dan menyuruh semua penumpang turun?
Tanpa informasi justru membuat penumpang resah. Dan, inilah yang dilakukan oleh Manejem KAI, dalam hal ini penguasa di Sta Cilegon. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI