Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Laki-laki Ini Seks dengan 3 PSK, Dia Takut Istri dan Anak-anaknya Tertular HIV/AIDS

24 Mei 2018   20:20 Diperbarui: 24 Mei 2018   21:14 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: pozziepinoy.blogspot.co.id)

Tanya Jawab AIDS No1./Mei 2018

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. 

Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp:  0811974977. Redaksi.

*****

Tanya: Saya laki-laki umur 25 tahun. Setahun terakhir ini saya berhubungan seksual tanpa pengaman dengan tiga orang pekerja seks komersial (PSK) dalam jangka waktu yang cukup lama. Pertama pada bulan Maret 2017. Kedua dengan perempuan yang berbeda di bulan Juli 2017. Ketiga juga dengan perempuan yang berbeda Februari 2018.

Saya takut terkena virus itu karena di depan rumah saya ada pasangan suami-istri yang meninggal karena terkena virus itu. Selama tiga bulan ini saya tidak mengelami gejala demam, pilek atau bintik di data dan punggung. Saya mau periksa ke puskesmas atau rumah sakit saya malu dan takut bayarannya mahal. Saya tidak ingin istri dan anak-anak saya tertular HIV. Saya baca di Google ada obat yang bisa menghambat virus biar tidak ditularkan. Apakah saya bisa terkena penyakit HIV?

Tn "X" dari Kota J di P Jawa via WA (24/5-2018)

Jawab: Perilaku seksual saudara berisiko tertular HIV karena melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dengan tiga PSK. Karena bisa saja salah satu atau ketiga-tiganya mengiap HIV/AIDS. Tidak bisa diketahui apakah tiga PSK itu mengidap HIV/AIDS atau tidak dengan melihat fisik karena tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri di fisik dan keluhan kesehatan yang khas AIDS.

PSK adalah orang yang berisiko tinggi tertular HIV karena melayani hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti tanpa kondom. Biar pun ada PSK yang mengatakan cek kesehatan rutin itu tidak ada artinya karena mereka tidak melakukan tes HIV hanya tes IMS  (infeksi menular seksual yang lebih dikenal sebagai 'penyakit kelamin'), yaitu kencing nanah (GO), raja singa (sifilis), herpes genitalis, virus hepatitis B, klamidia, jengger ayam, virus kanker serviks, dll.)

Lagi pula biar pun biar pun seorang PSK menjalani tes, misalnya pada tanggal 24 Mei 2018 pukul 12.00 dengan hasil negatif bukan jaminan selamanya PSK itu tidak tertular HIV. Bisa saja malam harinya PSK itu melayani hubunga seksual dengan laki-laki pengidap HIV sehingga PSK itu berisiko tertular HIV.

Saudara melakukan tiga kali hubungan seksual tanpa kondom dengan 3 PSK itu, apakah Saudara sudah menikah?

Kalau jawabannya YA, maka kalau Saudara tertular HIV ada risiko Saudara menularkan HIV ke istri. Kalau istri Saudara tertular HIV maka ada pula risiko penularan kepada bayi yang dikandungnya.

Penularan HIV dari seseorang yang tertular HIV tidak perlu menunggu sekian jam atau sekian hari karena begitu virus (HIV) masuk ke aliran darah maka akan langsung terjadi penggandaan atau replikasi HIV di sel-sel darah putih dengan hasil virus HIV baru berjumlah miliaran setiap hari. Itu artinya sejak tertular sudah bisa menularkan HIV al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Sebaiknya Saudara segara jalani konseling tes HIV ke Klinik VCT (tempat tes HIV sukarela dengan konseling) di Puskesmas atau RSUD di tempat tinggal Saudara. Soal biaya tes HIV bervariasi antar daerah. Yang saya tahu di Jawa Barat tes HIV gratis.

Obat yang bisa menghambat penularan HIV adalah obat antiretroviral (ARV). Bukan sebagai vaksin, tapi obat ARV menurunkan jumlah replikasi HIV di darah sehingga kalau tes HIV hasilnya bisa nonreaktif tapi tidak berarti virus (HIV) tidak ada. Tidak terdeteksi. Dalam kondisi inilah hubungan seksual tidak terjadi penularan. Yang jelas harus ditangani dokter.

Obat ARV tidak otomatis diberikan kepada setiap orang yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS karena ada atuarannya yaitu hasil tes CD4 di bawah 350.

Daripada Saudara bolak-balik mencari di Internet dengan bantuan "Mbak Google" lebih baik Saudara segera ke Klinik VCT terdekat. Kalau malu pakai nama samaran, kumis dan jenggot palsu. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun