Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Danone Indonesia, "The Great Place to Work"

15 Mei 2018   13:17 Diperbarui: 15 Mei 2018   19:39 8956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika seorang karyawan perempuan kembali kerja setelah cuti enam bulan, tapi dengan kabar gembira.  Karyawan itu sedikit khawatir sambil mengatakan, "Pak, saya sudah terlambat dua bulan," kata Evan menirukan karyawan yang datang menghadap setelah cuti melahirkan. "Ya, Alhamdulillah," kata Evan menjawab karyawan tsb. Jawaban Evan membuat karyawan tadi merasa nyaman.

Evan Indrawijaya, HR Director Danone ELN Indonesia paparkan policy Danone Indonesia (Dok. Danone Indonesia)
Evan Indrawijaya, HR Director Danone ELN Indonesia paparkan policy Danone Indonesia (Dok. Danone Indonesia)
Itulah sebabnya Danone Indonesia tidak pernah membuat semacam 'ikatan dinas' karena karyawan merasa 'di rumah sendiri' ketika bekerja di perusahaan. Kalau ada karyawan yang minta berhenti karena ada tawaran yang lebih menggirkan Evan mengaku tidak risau biar pun karyawan itu sudah menerima pendidikan dan pelatihan. "Ya, pengalaman menunjukkan beberapa bulan kemudian balik lagi," ujar Evan dengan nada yakin.

Dengan cuti melahirkan enam bulan dan gaji tetap dibayar penuh, Danone Indonesia tidak merasa rugi. Justru Danone Indonesia membantu program pemerintah dalam pemenuhan hak perempuan dan anak. Pekerjaan yang ditinggalkan karyawan perempuan yang cuti melahirkan enam bulan dibagi ke karyawan lain. Selain itu ada juga karyawan kontrak untuk mengisi posisi karyawan yang cuti melahirkan. "Itu artinya tidak ada masalah," kata Evan.

Bentuk dukungan lain kepada perempuan dilakukan Danone Indonesia untuk karyawan perempuan adalah upaya membangun budaya keberagaman inklusif (Inclusive Diversity), yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah representasi perempuan di tingkat  direktur hingga presiden direktur untuk memimpin bisnis Danone Indonesia.

Corine Tap, Presiden Direktur PT Tirta Investama berbagi pengalaman dengan bloggers (Danone-AQUA) (Dok. Danone Indonesia)
Corine Tap, Presiden Direktur PT Tirta Investama berbagi pengalaman dengan bloggers (Danone-AQUA) (Dok. Danone Indonesia)
Corine Tap, sebagai contoh. Perempuan dengan empat anak ini menduduki posisi teratas di Danone Indonesia yang menjadi bukti bahwa kesempatan untuk berkembang tidak dihalangi oleh jenis kelamin. "Saya adalah Presiden Direktur perempuan yang sangat merasakan dukungan yang diberikan oleh Danone Indonesia dalam mengembangkan karir saya," ujar Corine, Presiden Direktur PT Tirta Investama (Danone-AQUA).

Sebagai seorang perempuan yang berhasil dalam karirnya, Corine mengatakan: "Keberagaman merupakan bagian dari budaya perusahaan karena kami percaya bahwa latar belakang karyawan yang beragam dapat mendorong organisasi untuk lebih maju dan sehat."


Pengalaman Jovita Anggraeni ini juga menunjukkan kesempatan yang terbuka luas bagi karyawan tanpa pandang bulu. "Saya pernah menjalankan program dengan nilai Rp 100 miliar," kara Jovita yang gemar sepakbola ini, yang membawanya ikut pertandingan sepakbola antar karyawan Danone seluruh dunia di Spanyol. Yang dihadapinya sebagian besa karayawan laki-laki di pabrik, tapi karena komitmen Danone Indonesia yang tidak membeda-bedakan jenis kelamin pekerja Jovita pun lancar dan membawa dia pada posisi Supply Chain Network Optimization.

Sedangkan bagi Gustavo Hildenbrand, General Manager Nutricia Sarihusada, bimbingan dan dukungan yang diberikan Danone Indonesia kepada karyawan mendorong karyawan bertanggung jawab dalam membentuk karir mereka sendiri sebagai penopang kenerja bisnis perusahaan. Karyawan yang bergabung di Danone Indonesia, menurut Gustavo, memiliki tujuan lebih daripada sekedar bekerja, yaitu untuk belajar dan berkontribusi pada dunia yang lebih sehat. "Saya berharap, dengan apa yang kami lakukan dapat menginspirasi karyawan untuk terus berkontribusi pada dunia yang lebih sehat serta berdampak juga terhadap masyarakat luas," ujar Gustavo yang menyebut Aqua sebagai 'iconic brand'.

Kesehatan Karyawan

Dalam bahasa lain, Evan mengatakan setiap karyawan memiliki keunikan yang jadi modal untuk dikembangkan sampai ke tingkat manajer. Danone Indonesia menjalankan Endeavor Program yaitu program pengembangan karyawan untuk sampai pada posisi manajer. Itulah sebabnya 15.000 karyawan mengatakan bahwa Danone Indonesia tempat nyaman untuk bekerja. Karyawan selalu didengar dan ditantang untuk bisa menempati posisi tertentu seusau kapabilitas dan kapasitas karyawan tsb.

Beberapa karyawan yang pindah ke perusahaan lain akhirnya balik lagi ke Danone Indonesia. "Kalau ada karyawan yang mau berhenti karena ada tawaran yang lebih baik menurut mereka, ya kam tidak bisa menaham mereka," kata Evan. Namun, pengalaman Evan menunjukkan tidak lama, hanya hitungan bulan, karyawan tadi balik lagi ke Danone Indonesia. "Ada yang tidak mereka dapatkan di perusahaan lain," ujar Evan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun