Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[AIDS di Kabupaten Banjar, Kalsel] Penularan HIV/AIDS Bukan Akibat Hubungan Seks?

13 Mei 2018   08:53 Diperbarui: 13 Mei 2018   09:13 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikatakan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Kalsel, Mursalin: "Maka dari itu penggunaan kondom bagi pelaku seks berisiko ini sangat diperlukan."

Persoalannya adalah laki-laki 'hidung belang' justru tidak mau memakai kondom dengan 1.001 alasan. Itulah sebabnya Thailand menjalankan program 'wajib kondom 100 persen' bagi laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan PSK. Dalam hal ini PSK langsung karena mereka kasat mata dan transaksi seks dilokalisir.

Program 'wajib kondom 100 persen' menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa di Thailand. Tahun 2016 kasus kumulatif HIV/AIDS di Thailand dilaporkan 450.000 dengan 6.400 kasus baru setiap tahun. Bandingkan dengan Indonesia dengan 620.000 setiap tahun bertambah 48.000 kasus baru (aidsdatahub.org).

Celakanya, program tsb. tidak bisa dijalankan di Kab Banjar dan Kalsel serta Indonesia karena transaksi seks yang melibatkan PSK langsung tidak dilokalisir sehingga tidak bisa dilakukan intervensi berupa program 'wajib kondom 100 persen'. Sedangkan untuk PSK tidak langsung jelas tidak bisa dilakukan intervensi karena transaksi seks terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu dengan berbagai macam modus.

Itu artinya insiden infeksi HIV baru akan terus terjadi di Kab Banjar yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun