Bisa saja ada kegiatan mata-mata untuk memetakan jalur bawah air laut yang aman untuk kapal selam. Patut dipertanyakan langkah nakhoda kapal pesiar itu 'mendaratkan' kapalnya di atas terumbu karang karena langka itu berisiko karena bisa merusak lambung kapal.
Perairan di bagian barat Papua Barat sampai ke utara adalah salah satu jalur perpindahan ikan secara besar-besaran dari selatan ke utara sesuai dengan musim. Bisa juga ada usaha untuk 'memotret' pergerakan ikan di perairan Nusantara. Bisa juga yang dipakai untuk membuat peta jalur laut dalam untuk jalur pelayaran kapal selam.
Laut Indonesia juga menyimpan kekayaan sebagai 'kuburan' kapal-kapal perang dan niaga yang karam. Dengan mengetahui alur-alur yang aman dari jangkauan radar bisa saja kekayaan arkeologi bawah air itu dijarah. Jika ini terjadi, maka kita hanya bisa gigit jari. Â
Maka, sudah saatnya pemerintah tidak hanya terpaku pada upaya untuk menarik wisatawan sebanyak-banyaknya, tapi mengabaikan keamanan (laut) negara. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H