Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Di Australia Anak-anak Membuat Sendiri Foto dan Video Seks Dirinya

21 September 2017   11:10 Diperbarui: 22 September 2017   18:40 32996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perangkat ponsel dan aplikasi menjadikan anak terbuka pada eksploitasi seks di Internet (Sumber: australiaplus.com/ABC News).

Polisi menemukan sejumlah aplikasi bernuansa pendidikan yang digunakan anak-anak, seperti aplikasi musik.ly, atau ROBLOX atau Minecraft. Celakanya aplikasi ini memiliki fungsi obrolan/chat. Nah, fitur obrolan itu jika tidak dikontrol oleh orang tua akan disusupi oleh pejahat seksual, seperti pedofilia, atau orang-orang dewasa yang mempunyai niat jahat memanfaatkan seks anak-anak.

Tentu saja eksploitasi anak-anak tidak bisa dibiarkan. Untuk itulah polisi dan pendidik menyebutkan solusinya adalah berbicaralah lebih awal dengan anak-anak dengan terbuka. Inman Grant mengatakan orang tua perlu melibatkan anak-anak dalam pembasan tentang aplikasi dan situs yang dipakai anak-anak mereka.

Misalnya, orang tua bisa membimbing dan mengontrol anak-anak untuk memanfaatkan fungsi live chat dan live video dan mengetahui dengan siapa anak-anak mereka melakukannya. Jika dibiarkan bisa saja terjadi anak-anak mereka dieksploitasi secara seksual di kamar sebelah kamar tidur orang tua. Inman Grant memberikan gambaran, "(Jika) anda tidak akan membiarkan orang dewasa yang asing bermain di area bermain pasir dengan anak Anda, Anda tentu juga tidak ingin mereka terlibat dalam taman bermain digital."

Polisi Australia mengatakan mereka sering melihat anak-anak balita sudah ada yang terbiasa mengakses aplikasi di telepon pintar mereka dengan mudah. Analis identifikasi korban Adele Desirs, menyaksikan kehancuran yang disebabkan oleh eksploitasi anak, "Perayu anak sangat ahli memanipulasi."

Tidak ada pilihan bagi orang tua selain melakukan intervensi untuk mendidik anak-anak dari usia termuda dari bahaya berada di posisi online. Di Internet kita tidak pernah tahu persis siapa sebenarnya orang yang menerima kiriman foto dan video seks yang kita kirim, bahkan ketika orang tersebut. terlihat seperti teman atau seseorang yang kita percayai.

Adele Desirs memiliki pesan sederhana untuk anak-anak, "Jangan pernah membagikan gambar telanjang dirimu kepada orang lain." *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun