Polisi menemukan sejumlah aplikasi bernuansa pendidikan yang digunakan anak-anak, seperti aplikasi musik.ly, atau ROBLOX atau Minecraft. Celakanya aplikasi ini memiliki fungsi obrolan/chat. Nah, fitur obrolan itu jika tidak dikontrol oleh orang tua akan disusupi oleh pejahat seksual, seperti pedofilia, atau orang-orang dewasa yang mempunyai niat jahat memanfaatkan seks anak-anak.
Tentu saja eksploitasi anak-anak tidak bisa dibiarkan. Untuk itulah polisi dan pendidik menyebutkan solusinya adalah berbicaralah lebih awal dengan anak-anak dengan terbuka. Inman Grant mengatakan orang tua perlu melibatkan anak-anak dalam pembasan tentang aplikasi dan situs yang dipakai anak-anak mereka.
Misalnya, orang tua bisa membimbing dan mengontrol anak-anak untuk memanfaatkan fungsi live chat dan live video dan mengetahui dengan siapa anak-anak mereka melakukannya. Jika dibiarkan bisa saja terjadi anak-anak mereka dieksploitasi secara seksual di kamar sebelah kamar tidur orang tua. Inman Grant memberikan gambaran, "(Jika) anda tidak akan membiarkan orang dewasa yang asing bermain di area bermain pasir dengan anak Anda, Anda tentu juga tidak ingin mereka terlibat dalam taman bermain digital."
Polisi Australia mengatakan mereka sering melihat anak-anak balita sudah ada yang terbiasa mengakses aplikasi di telepon pintar mereka dengan mudah. Analis identifikasi korban Adele Desirs, menyaksikan kehancuran yang disebabkan oleh eksploitasi anak, "Perayu anak sangat ahli memanipulasi."
Tidak ada pilihan bagi orang tua selain melakukan intervensi untuk mendidik anak-anak dari usia termuda dari bahaya berada di posisi online. Di Internet kita tidak pernah tahu persis siapa sebenarnya orang yang menerima kiriman foto dan video seks yang kita kirim, bahkan ketika orang tersebut. terlihat seperti teman atau seseorang yang kita percayai.
Adele Desirs memiliki pesan sederhana untuk anak-anak, "Jangan pernah membagikan gambar telanjang dirimu kepada orang lain." *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H