Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hadang Petahana Kampanye, Cagub/Cawagub Lain Tak Tahu Program yang Ditawarkan Petahana

15 November 2016   16:26 Diperbarui: 15 November 2016   16:59 2804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang sangat tidak masuk akal adalah Ahok sendiri mengembalikan kelebihan sisa uang operasinal tahun 2014 ke kas sebesar Rp 4,8 miliar yang merupakan peninggalan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang tidak digunakan selama empat bulan. Ini yang pertama terjadi di Indonesia (kompas.com, 11/3-2015). Itu artinya Ahok berani melawan ‘titah’ Lord Acton (Cagub/Cawagub DKI 2017-2022: Ahok Berani Melawan ''Titah'' Lord Acton).

Ketika cagub/cawagub petahana dihadang, maka cagub/cawagub lain pun tidak mengetahui program lanjutan cagub/cawagub petahana karena tidak bisa kampanye. Berita di media massa dan media online menyebutkan bahwa orang-orang yang menghadang cagub/cawagub petahana justru bukan warga setempat. Bahkan, di Pela Mampang, Jakarta Selatan, warga bentrok dengan pendemo  ketika cawagub petahana Djarot dihadang oleh pendemo (kompas.com, 15/11-2016).

Ketika ada cagub dan cawagub yang akan menyampaikan kabar baik dengan niat untuk memajukan warga tapi dihalang-halangi, itu artinya terjadi perbuatan yang mengabaikan etika ketimuran dan merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma dan moral serta melawan hukum. Bahkan, termasuk sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM). Dengan kondisi seperti itu empati pun akan menjadi hadiah bagi cagub/cawagub yang dihadang oleh pendemo bayaran yang sudah mengabaikan norma, moral dan hukum.

Program lanjutan jika cagub/cawagub petahana merupakan peningkatan dari program yang sudah ada. Bisa dikatakan sebagai kejutan bagi pemilih. Celakanya, dua pasangan cagub/cawagub tidak mengetahui program yang akan jadi kejutan karena cagub/cawagub petahana dihadang agar tidak bisa kampanye menyampaikan program. Tentu saja hal ini ibarat  berjalan di rimba menuju tempat yang tidak jelas sehingga materi kampanye pun tidak lebih dari yang sudah dijalankan petahana.

Warga DKI Jakarta yang hidup di alam metropolitan tidak sekedar bertumpu pada otak, tapi akan memakai nalar dalam menanggapi kampanye yang kelak jadi pertimbangan di bilik suara untuk mencoblos cagub/cawagub yang memenuhi harapan sebagai warga Jakarta berdasarkan pengalaman selama ini. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun