Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Menyimpan Uang Harus ke Luar Negeri?

17 Oktober 2016   13:32 Diperbarui: 17 Oktober 2016   13:36 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi (Repro: tribunnews.com)

Kalau pun pakar-pakar mengatakan redenominasi berbeda dengan sanering, tapi apakah ada jaminan ketika nominal Rp 1.000 jadi Rp 1 bisa membeli barang yang sebelumnya berharga Rp 1.000 dengan pecahan uang nominal Rp 1? Tentu banyak yang akan mengenang peristiwa tahun 1966 yang memangkas nilai harta dari jutaan rupiah jadi ribuan rupiah dengan nilai yang sangat rendah.

Yang jadi pertanyaan lagi adalah kurs terhadap mata uang asing, seperti dolar AS. Dengan kurs Rp 13.000, misalnya, apakah setelah redenominasi nanti kurs 1 dolar AS otomatis jadi Rp 13?

Tanpa ada langkah konkret yang bisa jadi jaminan bahwa sanering dan sejenisnya tidak akan pernah lagi terjadi, maka selama itu pula sebagian orang kaya akan tetap memilih langkah yang aman, seperti (tetap) menyimpan harta dan uang di negara-negara dengan stabilitas politik dan ekonomi yang tinggi. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun