Lagi pula bagaimana polisi memastikan bahwa laki-laki yang membeli layanan seks dengan anak-anak tsb. sebagai homoseksual, dalam hal ini gay?
Laki-laki yang membeli seks itu bisa saja mengatakan dirinya gay, padahal dalam kehidupan sehari-hari mereka itu heteroseksual atau biseksual. Dengan menyamaratakan semua laki-laki yang membeli seks dengan anak-anak itu sebagai gay, maka hal itu ‘pembelaan’ terhadap laki-laki heteroseksual dan biseksual yang melakukan seks anal dengan anak-anak dalam kasus pelacuran anak-anak tsb. Di sisi lain hal itu memojokkan gay sehingga mendorong kebencian, kemarahan, dll. terhadap kalangan homoseksual ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H