Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kalijodo Membongkar Bangunan, Dolly dan Jarak (Hanya) 'Mengusir’ Pekerja Seks

17 Februari 2016   11:30 Diperbarui: 17 Februari 2016   11:54 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut Risma memberikan nasehat: Pemerintah tidak boleh asal main tutup sebelum menyiapkan langkah antisipasi dampak sosial dari pembongkaran Kalijodo tersebut.

Nah, kan ada hirarki yaitu mulai dari RT, RW, lurah, camat dan walikota tidak harus Ahok yang langsung turun. Walikota Jakarta Utara sudah menempel pengumuman tentang recana pembongkaran bagnunan di Kalijodo. Maka, warga yang merasa dirugikan, dll. kan bisa datang ke kantor walikota tidak harus bayar pengacara atau ke Komnas HAM karena pembongkaran itu merupakah ranah pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta.

Apakah Komnas HAM memikirkan dampak kegiatan pelacuran dan berbagi aktivitas yang terkait langsung dengan pelacuran terhadap kehidupan sosial di lingkungan tsb. dan terhadap pemerintah? Lagi pula lima usul Komnas HAM ke Ahok tidak ada yang jadi masalah karena semua hal itu jadi bagian dari program yang dijalan Pemprov DKI dalam menangani persoalan serupa.

Saran lain dari Risma: Sedangkan kebersamaan maksudnya ialah agar pemerintah bersinergi dengan semua lapisan masyarakat yang ada untuk duduk bersama. Menyamakan persepsi dinilai Risma sangat penting agar tidak ada dampak sosial.

Masalah berbeda, Bu Risma. Anda berhadapan dengan pekerja seks yang tidak menjadi pemilik bangunan di Dolly, sedangkan Ahok berhadap dengan pekerja seks, preman, germo, ‘tokoh’, dll. yang punya bangunan.

Secara empiris Risman ‘mengusir’ PSK dari Dolly, sedangkan Ahok menggusur bangunan yang dihuni oleh penduduk, preman, pekerja seks, tokoh, germo, dll. Ini perbedaan yang kasat mata antara Dolly dan Kalijodo.

Perbedaan lain yang kasat mata adalah: Risma didukung semua elemen masyarakat, sedangkan Ahok ditantang banyak elemen masyarakat. Ini fakta. *** [Syaiful W. Harahap] ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun