Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelacuran “Artis Online”: Tumbuh Subur karena Snobisme dalam Kehidupan Sebagian Orang yang Hedonis

11 Desember 2015   21:05 Diperbarui: 11 Desember 2015   21:22 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Celakanya, di Indonesia hedonisme baru mulai ketika di era Orba muncul kelas menengah baru melalui pegawai negeri dan karyawan perusahaan swasta. Kelas menengan di Indonesia dikenal sebagai yuppies (young urban upwardly profesionals) atau profesional muda yang sebagian besar mendapatkan jatah karena pratek KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) yang ditandai dengan penampilan, mobil mewah dan rumah mewah serta aksesoris mahal. Mereka dekat dengan penguasa (the ruling class) sehingga mendapat potongan kue pembangunan dalam berbagai bentuk proyek.

Di Amerika yuppies berkemang sebagai fenomena pada tahun 1960-an. Belakangan yuppies terbelah menjadi buppie (black urban professional) dan guppy (gay urban professional).

Di beberapa negara, termasuk di Asia, yuppies berkembang menjadi yippies (young idealistic upwardly profesionals). Pertanyaannya adalah: Apakah yuppies di negeri ini bisa menjelma menjadi yippies? Dengan gelagat korupsi yang merajalela maka yuppies akan terus bertahan sebagai bagian dari the ruling class/dari berbagai sumber. *** [Syaiful W. Harahap] ***

Ilustrasi (Repro: brianzeiger.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun