Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serial Santet #21 | Bayar “Mahar” Besar, tapi Tanpa Hasil

6 Januari 2014   10:03 Diperbarui: 15 Juni 2018   14:11 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Selamat pagi, Pak. Saya Ibu Sri (bukan nama sebenarnya).”

Itulah suara yang saya terima di ponsel.

Suara itu gemetar. Belakangan baru saya ketahui bahwa ketika menelepon saya Bu Sri menangis dan menahan sakit karena perutnya membesar.

“Ada apa, Bu Sri?”    

“Begini, Pak. Saya membaca pengalaman Bapak tentang santet. Itu juga yang terjadi pada saya. Apakah Bapak mau membawa saya ke Bu Haji dan Pak Misbah?”

Rupanya, Bu Sri sudah putus asa karena sudah lima tahun dia berobat ke berbagai tempat sampai ke Pati di Jateng dan Banyuwangi di Jatim.

“Semuanya tidak berhasil.”

Bahkan, Bu Sri sudah habis-habisan karena setiap “berobat” ada mahar (istilah di pengobatan alternatif untuk menyebut biaya) yang jumlahnya jutaan sampai belasan juta rupiah.

Di akhir percakapan saya berjanji akan memba Bu Sri ke Banten setelah tahun baru.

Tanggal 1 Januari 2014. “Saya suami Bu Sri.” Ini suara di ponsel.

“Ada apa, Pak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun