Yang jelas persoalan bukan pada PSK asal luar daerah Papua, tapi masalah besar ada pada sebagian laki-laki Papua yang tidak memakai kondom setiap kali ngeseks dengan PSK. Ini fakta.
Kondisinya kian runyam karena ada pendeta dan bupati di Papua yang menolak kondom sebagai alat untuk mencegah penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual dengan slogan “Seks Yes, Kondom No”. Bahkan, Pemprov Papua memilih sunat sebagai “penangkal” AIDS.
Risiko laki-laki dewasa Papua tertular HIV/AIDS kian tinggi karena mereka tidak akan mau lagi memakai kondom karena mereka beranggapan sunat sebagai ‘kondom alam’.
Maka, bencana berupa “ledakan AIDS” pun akan terjadi di Papua karena sunat bukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual, tapi hanya sebatas menurunkan risiko penularan HIV/AIDS. *** [Syaiful W. Harahap – AIDS Watch Indonesia] ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H