Mohon tunggu...
Info AHY
Info AHY Mohon Tunggu... Politisi - Info AHY

Artikel memuat tentang tokoh muda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sikap Patriotik AHY di Tengah Polarisasi Politik

24 Mei 2019   10:18 Diperbarui: 24 Mei 2019   10:46 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil hitung manual resmi Pemilu 2019 pada Selasa (21/5/2019) beberapa hari yang lalu. Pasca pengumuman KPU tersebut, terjadilah gelombang aksi turun ke jalan yang dimotori pendukung 02 didepan kantor Bawaslu. 

Aksi protes yang menuntut Bawaslu membatalkan keputusan KPU awalnya berlangsung damai, namun menjelang malam terjadi kericuhan dibeberapa tempat di Jakarta. Aksi pun berlanjut hingga malam hari tanggal 22 Mei. Kericuhan semakin menjadi, akibatnya 5 orang dilaporkan tewas seperti yang dirilis oleh Kontras.

Bersamaan dengan terjadinya aksi massa tanggal 22 Mei, AHY menemui presiden Jokowi di Istana Bogor. Pertemuan ini merupakan lanjutan setelah keduanya bertemu tanggal 2 Mei lalu di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan itu mendapatkan kecaman keras dari sebagian pendukung 02. 

Mereka menyerang AHY secara membabibuta, terutama pasca pertemuan 2 Mei yang lalu. Anehnya serangan serupa tidak berlaku untuk Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN yang sudah berkali-kali bertemu presiden Jokowi. 

Mereka terus menyerang AHY, bahkan tidak segan membunuh karakter AHY. Bukan hanya AHY yang diserang, Ibu Ani Yudhoyono yang sedang sakit pun menjadi bahan olok-olokan yang kurang pantas. Meski demikian, AHY tetap tegar & sabar menerima berbagai cacian & makian yang dialamatkan kepada dirinya & keluarganya.

AHY justru menujukkan kelasnya sebagai seorang patriotik di tengah-tengah ketegangan antara kubu 01 & kubu 02. Disaat kedua kubu mengklaim kemenangan menurut versinya masing-masing, maka AHY menyerukan agar semua pihak menunggu hasil KPU. 

"Kita menghormati proses penghitungan suara secara kredibel yang dilakukan KPU. Bahwa kami akan menghormati dan menunggu hasil resmi KPU. Itu langkah terbaik bagi kita semua termasuk dalam konteks pemilihan legislatif," kata AHY di Kantor DPP Demokrat, Jakarta (17/4). 

Pada kesempatan lain AHY menyampaikan pesan yang sama. "Kami hadir tadi sore adalah untuk mengajak kita semua semakin yakin, semakin bijaksana semakin dewasa akan hasil yang akan kita terima," kata AHY di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor (15/5).

Sikap patriotik ditunjukkan AHY saat ada pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi hasil pemilu. AHY menyerukan kepada mereka agar menyesaikan sengketa pemilu melalui jalur konstitusional. 

"Pemerintah dan negara bisa menangani situasi dengan damai. Ada ruang dialog, ruang politik dan ruang hukum, selain pendekatan keamanan".  

Bagi kalangan yang belum bisa menerima hasil Pemilu, AHY melanjutkan, agar menyalurkannya melalui jalur-jalur konstitusional sehingga tidak diperburuk oleh upaya-upaya non konstitusional. Mengutip pesan dari pak SBY, AHY mengatakan, "Hukum harus ditegakkan tapi juga harus dicegah jatuhnya korban, karena mereka adalah rakyat kita sendiri."

Sikap patriotik ditunjukkan AHY jauh sebelum pemilu bergulir, AHY telah mengingatkan kita semua agar menjaga persatuan dengan menanggalkan politik identitas. 

"Tidak boleh ada satupun yang dirugikan secara konstitusional. Termasuk karena hanya karena perbedaan agama, suku, ras dan etnis. Sekali lagi kita harus kedepankan kehidupan yang toleran, harmonis, bersatu dalam perbedaan," ujar AHY di Grha Sarina Vidi, Jalan Magelang, Kabupaten Sleman, Kamis (4/4). Lanjutnya AHY menyampaikan "Para politisi juga harus menjadi contoh. Jangan mudah sekali menggunakan isu perbedaan identitas untuk mendapatkan keuntungan politik,".

Sikap patriotik AHY juga tercermin pada pidato politiknya sebelum pemilu. Saat itu AHY mengajak semua pihak agar menjauhi benturan fisik. "Pemilu memang keras, tapi tak sepatutnya menimbulkan perpecahan dan disintegrasi. Diperlukan tanggung jawab dan jiwa besar kita semua, utamanya para elit dan pemimpin bangsa. 

Dalam pilpres-pilpres sebelumnya, saudara-saudara kita rakyat Indonesia, pemegang kedaulatan yang sejati, menunjukan kearifan dan kematangannya dalam pelaksanaan pemilu sehingga semuanya berlangsung secara damai, tertib dan lancar. Tidak terjadi pula benturan fisik di lapangan yang sangat tidak kita hendaki" kata AHY di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).

Semoga sikap patriotik AHY di atas menjadi teladan untuk kita semua. Terutama untuk pihak-pihak yang memiliki pengaruh dalam menurunkan ketegangan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun