Garuda Wisnu Kencana
Di lantai dasar bangunan beton setinggi kurang lebih 8 meter yang merupakan "fondasi" patung raksasa Garuda Wisnu, saat ini difungsikan sebagai tempat pameran ogoh-ogoh.Â
Ada sekitar 30-an hasil karya masyarakat yang bukan hanya dipamerkan, tapi ternyata juga bisa dibeli jika ada yang berminat. Masing-masing karya memuat cerita atau kisah mitologi dibaliknya. Ini merupakan edukasi yang menarik bagi para pengunjung untuk dapat lebih mengenal kebudayaan Hindu Bali pada khususnya, sekaligus mengapresiasi hasil karya para seniman.
Tanpa berpikir panjang, saya membeli tiket tambahan ini. Beruntung saya masih bisa masuk ke antrian tur pukul 13.00 WITA sehingga hanya perlu menunggu sekitar 15 menit karena kalau tidak saya harus menunggu kloter berikutnya di jam 13.30 WITA.
Setelah petugas mempersilakan para peserta Statue Tour masuk ke area tunggu depan lift, petugas lainnya mulai membagikan shoe cover dan memberikan instruksi singkat tentang tata cara mengikuti tur di atas nanti, termasuk alasan mengapa pengunjung diharuskan menggunakan shoe cover.Â
Tidak berapa lama, tur dimulai. Dijelaskan bahwa durasi tur memakan waktu sekitar 30 menit dan dibagi kedalam dua kelompok. Saya yang masuk ke kelompok pertama, berkesempatan dibawa naik terlebih dahulu oleh tour guide ke lantai 9.Â
Keluar dari lift, pengunjung disambut dengan sejuknya udara dari pendingin ruangan. Dinding-dinding dipenuhi dengan papan informasi yang berisikan segala hal tentang Garuda Wisnu Kencana.Â
Tour guide dengan fasih menceritakan "perjalanan" patung GWK dari awal perencanaan hingga akhirnya dapat berdiri dan pengunjung bisa berada didalamnya saat ini.Â
Banyak cerita-cerita yang menarik untuk diketahui seperti visi utama GWK sebagai pusat kebudayaan dunia, proses pembangunan yang memakan waktu hingga 25 tahun, latar belakang Nyoman Nuarta sebagai maestro dari karya seni ini, upacara-upacara adat yang dilakukan agar proses pembangunan berjalan lancar dan memang pada akhirnya berhasil selesai tanpa ada kecelakaan kerja satupun.
Di lantai ini pengunjung juga dapat menikmati pemandangan pulau Bali di bagian utara dan bagian selatan melalui lubang-lubang jendela dari dalam patung raksasa.