Setelah melewati pos pengecekan tas, akhirnya saya berada di "dalam" kawasan GWK dan semakin dekat menuju ke patung raksasa. Area pertama ini adalah Lotus Pond, lahan luas diantara tebing-tebing kapur tinggi.Â
Saya jadi teringat lima tahun lalu, kali pertama saya ke GWK untuk mengikuti festival musik, lautan manusia memenuhi seluruh area GWK. Kondisi yang sangat jauh berbeda pada kunjungan kali ini. Kosong.
Saya baru menyadari ternyata penamaan lokasi-lokasi dalam kawasan GWK ini bermakna cukup dalam. Lotus Pond sendiri diambil dari kata "lotus" atau teratai yang merupakan salah satu bunga yang dianggap suci dalam pandangan spiritual Hindu. Bunga ini melambangkan keabadian, keberuntungan, dan kekayaan, selalu ada dalam genggaman Dewa Wisnu.
Di sisi kiri Lotus Pond, ada tangga naik menuju Plaza Garuda, yaitu taman dengan simbol patung Garuda. Menurut mitologi Hindu, burung Garuda berwujud setengah manusia setengah burung yang mengabdi sebagai wahana Dewa Wisnu. Garuda melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan pengorbanan.
Di sebelah kiri patung Garuda, pengunjung bisa melihat patung Dewa Wisnu dari tampak belakang. Patung ini berukuran sama persis dengan patung Dewa Wisnu yang digabungkan di patung raksasa Garuda Wisnu. Sengaja ditempatkan disini agar pengunjung bisa melihat dan mengagumi dari dekat detail patungnya.
Melewati dinding batu kapur raksasa kedua, saya tiba di lahan luas berikutnya yaitu Festival Park yang saat ini digunakan sebagai area bermain skutis dan segway, salah satu atraksi permainan yang bisa dinikmati dengan biaya tambahan.Â
Terlihat banyak pengunjung yang penasaran ingin mencoba permainan ini, namun saya memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju atraksi utama, patung Garuda Wisnu Kencana. Kurang lebih setelah berjalan sejauh 800 meter, akhirnya saya tiba di depan patung raksasa ini.