Mohon tunggu...
Ziana Ana
Ziana Ana Mohon Tunggu... -

belajar menuangkan apa yang ada dikepala melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Surat untuk Ibu Mertuaku"

29 Januari 2014   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:20 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Engkau tak perlu khawatir ibu,… Saya tak akan memonopoli perhatian anak mu… Justru saya akan menjadikannya lebih taat padamu…. Karena akan saya katakan padanya bahwa…. engkau lah yang utama patut mendapat perhatiannya lalu saya…

Saya pun tak akan marah jika engkau membantu mengatur rumah tangga ku.. Karena sebagai wanita yang baru menikah patutlah saya belajar darimu yang berlimbah pengalaman…. Dan engkau yang lebih tau keinginan anakmu…..

Duhai, Calon ibu mertuaku…. Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik… Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu… Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan – kejutan dari perbedaan antara kami….

Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika ku sedang dalam ke alpaan… Menjadi pendegar yang setia saat saya ingin berbagi….

Karena sekali lagi saya bukanlah siti hajar yang sabar dalam penderitaan….

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun