Mohon tunggu...
Ineu Rahmawati
Ineu Rahmawati Mohon Tunggu... -

Saya Ineu Rahmawati, biasa dipanggil Ineu. Saya hanya seorang wanita biasa yang ingin mngubah hidup saya menjadi luar biasa. Saya berambisi dan seorang pemimpi. Impian yang saya inginkan harus saya kejar hingga saya lelah dan tersenyum ketika mendapatkannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diatas Sajadah Aku Bertemu Cinta

11 Mei 2014   21:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dulu ketika umur saya 18 tahun saya sudah punya utang 100 juta. Dan saya tak berani bilang ke orang tua, saya curhat kepada teman tak satupun yang peduli. Maka disitulah saya bertemu dengan Yang Maha Pemberi Petunjuk. Malam hari saya gelar sajadah dan curhat kepada Sang Pemilik apapun yang ada di dunia ini. Di sanalah saya menemukan ketenangan dan jawaban atas segala gundah gulana permasalahan yang ada. Disanalah saya berkomunikasi dan menemukan Cinta."

Dek, aku tertegun malu padaku sendiri, begitu jauh aku dengan-Nya saat ini. Betapa tidak aku malah berbelas kasih kepada manusia yang ada disaat senang ada, tapi ketika susah mereka menghilang. Aku malah berharap ada seseorang yang meminangku secepat mungkin dan membawaku kabur dari masah ini. Ya Allah... mengapa aku begitu jauh denganmu padahal ku tahu bahwa dalam ruh ini aku sudah berjanji bahwa kaulah Tuhanku dan kepadamulah aku kembali.

Tengah malamnya, aku menggelar sajadah. Disitulah aku menangis sejadi-jadinya. Berkeluh kesah atas apa yang aku rasakan saat ini dan mulai berkomunikasi denganNya. Seperti yang Ustadzah bilang tadi siang aku menemukan kedamaian dan aku merasa Allah sedang memelukku saat itu.

Mungkin inilah perumpamaan ketika aku datang dan mulai menyembahnya.

"Tuhkan apa saya bilang, ga ada yang mau bantukan selain saya. Sini... (lalu tangan-Nya mulai membangunkan ku yang sedang terjatuh,"

Disanalah aku menemukan Cinta Sejati yang paling haqiqi. Cinta yang tiada batasannya. Cinta yang tak pernah hilang disaatku pergi dan meninggalkannya. Dan Cinta yang selalu terbuka saat ku datang menjemputnya.

Alhamdulilahnya, aku mulai berani berbicara secara halus kepada ibuku dan meminta maaf. Ku cium tangannya berharap ridhonya untukku tak berkurang , berharap beliau selalu mendoakan ku sampai Allah menjemputku. Akhirnya beliaupun mengizinkanku untuk tinggal di rumah kost bersama temanku.

"Ya Allah betapa dahsyatnya pertolonganmu, ketika semua orang sedang sibuk memikirkan urusannya dan tak peduli terhadapnya. Disana Kau masih ada dan sama. Tak sedikitpun Kau meninggalkan hambanya. Disetiap sujudku aku memohon ampun dan berdoa semoga CintaMu akan selalu memberkahi kehidupanku."

Terima kasih Ustadzah, Di atas sajadah aku bertemu Cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun