Mohon tunggu...
Ines Laras Yulianti
Ines Laras Yulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Andalas

Saya suka menjelajahi kuliner, berjalan-jalan ke tempat wisata, serta hal-hal kecil seperti mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bahasa Isyarat Itu Indah

14 Desember 2023   10:09 Diperbarui: 14 Desember 2023   10:15 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul : Twinkling Watermelon

Genre : Roman, Fantasi, Komedi, Musikal.

Sutradara : Son Jong-Hyun

Produser : Lee Hye-Young

Tahun rilis : 2023

Durasi : 1 Jam 10 Menit (per episode)

Twinkling Watermelon menceritakan kisah Ha Eungyeol yang memiliki minat dalam musik tetapi hal itu dilarang keras oleh ayahnya hingga terjadilah pertengkaran antara ayahnya. Ha Eungyeol berpikir percuma ia meminta izin ayahnya sementara ayahnya tidak bisa mendengar musiknya. 

Seluruh anggota keluarga  Ha Eungyeol itu tuli, hanya dia yang bisa mendengar dan berbicara. Setelah pertengkaran tersebut, Ha Eungyeol menemukan toko musik lalu ia menjual gitar nya, tetapi hal aneh terjadi. Ia malah terlempar ke masa lalu yaitu tahun 1995.

Betapa kagetnya ia travelling waktu ke tahun 1995 lalu bertemu ayahnya pada masa muda berusia 18 tahun. Dan lebih kagetnya, ayahnya bisa berbicara dan mendengar. 

Bahkan ayahnya juga membentuk band untuk merayu seorang perempuan bernama Choi Saegyeong. Ha Eungyeol pun berpikir apa alasan ia masuk ke masa lalu ini. 

Ia pun menjadikan ini sebuah kesempatan untuk merubah takdir ayahnya yang bernama Ha Yichan. Ia pun selalu melindungi Ha Yichan dari segala macam bahaya. Hingga akhirnya ia bertemu ibu nya Yoon Chungah yang ternyata memiliki kehidupan keluarga yang sangat menyedihkan.

Yoon Chungah tuli sejak lahir, tetapi di dalam keluarganya ada seorang guru yang di sewa oleh ayahnya untuk mengajarkan Chungah, tetapi guru tersebut malah sering menyiksa Chungah dan tidak mengizinkan dia untuk belajar bahkan menggunakan bahasa isyarat. Sejak mengetahui  hal itu, Ha Eungyeol pun membantu ChungAh untuk bisa berekspresi lebih bebas.

Kelebihan dari film ini adalah banyak nya pesan-pesan yang terkandung dalam film tersebut seperti orang tua tau kehidupan anaknya dari lahir hingga dewasa, tetapi anak tidak mengetahui bagaimana kehidupan orang tua nya dari kecil hingga menjadi orang tua. Hal ini dijelaskan pada adegan Ha Eungyeol yang baru mengetahui ternyata Ayahnya bisa berbicara dan mendengar pada usia 18 tahun. 

Serta Ha Eungyeol baru mengetahui masa muda Ibu nya sangat menyedihkan karena sebelumnya yang Ha Eungyeol tau bahwa Ibu nya memiliki kepribadian yang sangat ceria. Ternyata dibalik ceria itu banyak luka yang pernah menjadi bagian dari hidup Ibu nya.

Selain itu, dapat terlihat juga bagaimana perjuangan orang tua nya di masa muda melawan luka lama sehingga menciptakan keluarga baru yang harmonis. 

Dapat di simpulkan bahwa orang tua selalu berusaha yang terbaik untuk anaknya, mereka tidak ingin anaknya merasakan apa yang dulu mereka rasakan.

Lalu kelebihan lainnya, dapat juga kita pelajari makna bahwa takdir itu tidak dapat diubah tetapi nasib bisa diubah. Mengapa demikian? Karena nasib Ha Yichan pada saat dewasa akan tetap tuli walaupun kerja keras Ha Eungyeol untuk melindungi nya dari banyak nya kecelakaan yang membahayakannya. 

Tetapi nasib itu bisa diubah, sebelum Ha Eungyeol balik ke masa lalu, keadaan keluarga mereka sangat sederhana. Mereka harua bekerja keras untuk mendapatkan tempat tinggal yang murah serta biaya lainnya. 

Tetapi tanpa disadari Ha Eungyeol bisa merubah nasib kedua orang tuanya ketika ia  menolong Yoon Chungah ibunya terbebas dari perjara gurunya, sehingga ia bisa lebih dekat dengan ayahnya. Serta ayahnya mengetahui keadaan Yoon Chungah selama ini. 

Sehingga ikatan keluarga mereka kembali membaik dan Yoon Chungah bisa menjadi pengusaha muda menurunkan perusahaan ayahnya. Lalu Ha Yichan juga bisa menjadi pengusaha setelah dibantu oleh ayah Yoon Chungha.

Kelebihan lainnya, yaitu penggunaan warna dalam video nya bagus. Warna yang colorfull dalam film tersebut bisa menggambarkan bagaimana suasana ceria serta menggambarkan bagaimana kehidupan remaja yang ceria. 

Lalu adanya teknologi seperti telepon model lama atau telepon umum yang digunakan menggunakan koin atau alat komunikasi seperti mesin fax yang memang menandakan itu tahun 1995 juga ada. 

Dari kendaraan juga, mobil-mobil lama juga menandakan pertukaran waktu yang benar yaitu 1995. Serta dari cara berpakaian juga sudah menggambarkan pada tahun tersebut. Lalu ada juga penggambaran mata uang yang berbeda pada tahun 2023 dengan 1995.

Lalu poin penting dalam film ini adalah akting para aktor dan aktris juga sangat bagus, terlebih lagi mereka harus berbahasa isyarat yang tantangan nya cukup besar karna harus ada feel di bahasa tersebut. 

Bahasa isyarat menjadi poin yang menarik ketika menonton film tersebut. Dari film tersebut membuka pemikiran bahwa bahasa isyarat juga menjadi bahasa penting yang digunakan dalam komunikasi. Anak-anak yang terlahir tuli dan tidak bisa berbicara berhak bisa berkomunikasi oleh dunia dengan bahasa isyarat tersebut. 

Akting dari aktor dan aktris bisa membuat penonton tersentuh. Baik dari gerakan tangan, tatapan mata, sehingga dari bahasa tersebut mereka mampu memunculkan emosi walaupun tanpa berbicara dengan mulut. Rasa kesedihan, bahagia, terharu, takut sangat tersalurkan dalam bahasa isyarat ini.

Kekurangan dalam film ini adalah lambat nya alur cerita dalam film tersebut. Alur cerita nya terlalu fokus terhadap kehidupan di 1995, sehingga menimbulkan banyak nya pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hingga film itu sudah memasuki endingnya. 

Sebagai contohnya masih banyak yang mempertanyakan mengapa ibu ChungAh dipisahkan sama ChungAh dan hingga akhir episode pun tidak ada penjelasan lebih lanjut. 

Lalu ada juga yang bertanya-tanya sejak kapan Anaknya Choi Segyeong mengetahui bahwa kunci Viva La vida ini adalah kakeknya sendiri. Lalu ada juga kekurangan lainnya yaitu pada episode terakhir terkesan buru-buru. Sehingga alur ceritanya terkesan dipaksa untuk ending. Seperti terlihat langsung melompat-lompat sehingga pertanyaan-pertanyaan di atas bisa muncul.

Jadi, dari film ini sudah banyak mengajarkan tentang kehidupan orang tua dengan anaknya bahwa setiap anak tidak akan tau masa lalu orang tua nya dengan detail sehingga tidak seharusnya kita menyakiti hati orang tua seolah-olah mereka tidak mengerti anaknya. Mereka sebagai orang tua juga berusaha untuk menjadi orang tua yang baik untuk anaknya.

Selain itu, saya cukup puas dengan ending dari film tersebut. Karena bagaimana film itu di shoot dan percampuran warna nya baik membuat kita sebagai penonton bisa tertarik dan tidak terkesan bosan menontonnya. Sehingga saya bisa merekomendasikan film ini kepada banyak orang sebagai film yang bagus serta bisa membuka lebar pemikiran anak-anak zaman sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun