Mohon tunggu...
Ine Prasetyani
Ine Prasetyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi SI Manajemen

Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengelola Keuangan Pribadi dengan Baik

27 Desember 2021   23:59 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengelola Keuangan Pribadi dengan Baik

Tidak akan ada habisnya jika kita membahas tentang kegunaan uang, ada pepatah yang mengatakan bahwa "Uang memang bukan segalanya tetapi segalanya butuh uang" maka Akan terasa sia-sia jika kita sudah bekerja keras dan menghasilkan uang yang banyak namun tidak dapat mengelola uang tersebut dengan maksimal. Pentingnya kita mempelajari cara mengelola keuangan pribadi dengan baik karena banyak sekali manfaatnya salah satunya yaitu terhindar dari hutang dan memiliki perencanaan masa depan yang lebih baik.

Prinsip dasar mengelola keuangan yaitu kita dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Jika kita mengetahui akan hal itu maka uang yang didapat akan diutamakan untuk hal-hal yang bersifat kebutuhan. Hal itu bukan berarti tidak diperbolehkan untuk membeli barang kesukaan atau sesuai keingian, sifatnya tetap boleh namun dengan sewajarnya saja. Berikut cara mengelola keuangan pribadi dengan baik, yakni :

1) Memiliki dana darurat

Sudah seharusnya kita mempersiapkan dana darurat yaitu uang yang ada dan bisa diambil kapan saja untuk kebutuhan mendadak yang tidak dapat diprediksi. Contohnya jika tiba-tiba sakit dan harus dipriksa kedokter maka menggunakan dana darurat tersebut. 

2) Jangan menunggu uang sisa untuk ditabung

Kesalahan yang sering terjadi dilingkungan kita yaitu membelanjakan uang terlebih dahulu dan sisanya baru untuk ditabung. Hal semacam itu merupakan kekeliruan karena seharusnya sisihkan uang tabungan diawal dengan mengelola pendapatan menggunakan metode 20-30-50 artinya 20 untuk dana tabungan/ investasi, 30 untuk dana hiburan, dan yang 50 untuk biaya hidup.

3) Merencanakan pengeluaran

Mungkin kita sering mengalami pengeluaran uang yang banyak sampai dikira hilang karena jumlahnya yang tiba-tiba sedikit, padahal jika dihitung lebih detail untuk apa saja uang kita belanjakan jumlahnya seimbang dengan uang sisa belanja, artinya kita belum pandai mengontrol pengeluaran uang. Maka kita harus mempelajari tips untuk menyusun prioritas pengeluaran yang terbagi menjadi 4 yaitu:

     a. Penting tapi tidak genting; misalnya asuransi kesehatan, tabungan pensiun, dana darurat, tabungan pendidikan perguruan tinggi dan lain-lain.

     b. Penting dan genting; misalnya tagihan bulanan, ongkos harian, makanan harian, keperluan bulanan lainya.

     c. Tidak penting tapi ganting; misalnya liburan, beli kado acara ulangtahun, nonton bioskop, acara kondangan dan masih banyak lagi.

     d. Tidak penting dan tidak genting; misalnya koleksi sepatu, koleksi tas, gonta-ganti handpone, membeli sesuatu yang sedang viral saja, dan lain-lain.

4) Menyiapkan dana pensiun

Menyiapkan dana pensiun berarti sedang menyiapkan masa tuanya dengan baik, karena diusia yang tidak muda lagi tenaga dan semangatnya pasti menurun. Dengan adanya dana pensiun maka dapat dipergunakan untuk kebutuhan dimasa tua nanti.

5) Jangan hidup dari hutang

Pengelolaan keuangan yang tidak tepat berpotensi menjadi hutang. Zaman sekarang banyak yang hidup dalam istilah "gali lubang tutup lubang" artinya mencari hutang baru untuk menutup hutang yang lama. Hal itu termasuk dalam keuangan yang tidak sehat karena membuat pelakunya akan merasa stres dan tidak tenang jika terus menerus terlilit hutang. Maka dari itu jika kita dapat mengelola keuangan pribadi dengan baik, maka dapat mengantisipasi hutang yang berat.

 

Penulis :

Ine Prasetyani (Mahasiswa Fakultas Ekonomi)

Meilan Arsanti,S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing

Universitas Islam Sultan Agung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun