MAKNA SARANA PERSEMBAHYANGAN UMAT HINDU
I Nengah Suardana
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan secara detail mengenai Makna sarana persembahyangan dalam tradisi Hindu. Disamping Juga untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan dan tata cara peribadatannya. Untuk menjelaskan tujuan masalah diatas penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif.Â
Dalam hal ini, penulis terlibat secara langsung dalam pemerolehan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Selain itu penelitian ini menggunakan jenis data pustaka seperti, buku, skripsi, jurnal, artikel, media internet, dan sebagainya yang mencakup penelitian.Â
Memahami penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi, yaitu mengkaji tentang makna simbol kebudayaan- kebudayaan produk manusia yang berhubungan dengan agama atau keyakinan umat Hindu dengan menggunakan teori Clifford Geertz. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna , simbol sarana. Hasil dari penelitian ini penulis mengetahui makna perlengkapan dalam agama Hindu.Â
Secara umum biasanya perlengkapan dalam suatu persembahyangan hanya dilihat dari estetikanya saja padahal terlebih dari itu di dalam wujudnya yang unik ataupun bagus terdapat arti, fungsi dan makna yang berbeda. Terlebih dalam tata cara melaksanakan persembahyangan harian atau Tri Sandhya memiliki beberapa tahap, persiapan diri dengan hati yang tulus ikhlas dan pikiran yang bersih dilanjutkan dengan mempersiapkan sarana-prasarana, dan pelaksanaan kramaning sembah di iringi mantram Tri sandhya.Â
Umat mereka menggunakan perlengkapan sembahyang Tri Sandhya meliputi Dupa (api), Bunga, Kwangen, Tirtha (air) dan Bija (beras), dari kelima perlengkapan tersebut memiliki makna yang berbeda.
Kata kunci: Makna Sarana Persembahyangan Umat Hindu
PENDAHULUAN