Mohon tunggu...
Ineke Novianty Sinaga
Ineke Novianty Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relation

I am very passionate about writing! Melihat,membaca, menilai, menganalisa,menyindir, mentertawakan, menyukai, mengagumi, memperbaiki, mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Paru-paru Sehat Modal Hari Esok yang Lebih Baik

2 September 2019   15:09 Diperbarui: 3 September 2019   12:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek racun yang terkandung pada rokok dapat membuat si perokok memiliki risiko mengalami berbagai penyakit dibanding yang tidak merokok. Seperti 14x lipat berisiko menderita kanker paru, mulut, dan tenggorokan, 8x lipat berisiko menderita kanker esophagus, 2x lipat berisiko kanker kandung kemih, 6x lipat berisiko terkena serangan jantung, 125X lipat berisiko terserang stroke dan 18X lipat berisiko mengalami impotensi.

Menurut Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus, merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Rokok juga meningkatkan risiko bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

"Perokok pasif menjadi pihak yang dirugikan karena tidak secara langsung menikmati rokok. Namun, semua resiko yang muncul pada perokok aktif juga muncul pada dirinya. Bahaya asap rokok bagi perokok pasif seperti sakit kepala, masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronchitis, sakit atau pedih mata, bersin, batuk, sakit kerongkongan, dan meningkatnya risiko kanker paru dan penyakit jantung, ujar dr Yosef.

Abu dan asap rokok yang baru dimatikan di asbak pun mengandung 3x bahan pemicu kanker di udara. Jika  tertiup angin akan mudah terisap orang lain dan mengiritasi mata dan mengganggu pernafasan.

Rokok juga berbahaya jika asapnya terkena bayi. Jika bayi berada pada lingkungan perokok maka akan  rentan terserang penyakit pernafasandan mengganggu perkembangan kecerdasannya. Kemungkinan terjangkit infeksi telinga, leukemia, kanker otak , dan sindrom kematian secara mendadak (Sudden death) juga dapat terjadi.

Asuransi  Mengantisipasi Hal Tak Terduga

Bahaya rokok bukan hanya pada kesehatan tetapi dapat menjadi faktor penyebab berkurangnya kesejahteraan dan meningkatnya kemiskinan. Apalagi jika si perokok adalah pencari nafkah dan terkena risiko  penyakit tersebut di atas maka  finansial keluarga dapat tergerus. Perokok dan mereka yang sudah berhenti merokok sebaiknya memikirkan akan adanya kemungkinan terganggunya kesehatan

Generasi muda dan mereka yang masih berusia produktif sebaiknya berpikir dua kali jika ingin mencoba merokok karena kecanduan rokok dapat menyebabkan banyak kerugian seperti hilangnya kemampuan konsentrasi dan fokus pada jangka panjang, menurunnya produktivitas,  dan prestasi kerja serta memicu lemahnya standar kualitas tenaga kerja. Masalah yang tadinya bersifat individu tentu pada akhirnya berpengaruh pada perekonomian negara jika jumlah penderita akibat rokok terus bertambah.

Salah satu upaya pada persiapan terhadap risiko sakit sakit dan kebutuhan akan perawatan medis yang berkualitas adalah memiliki asuransi jiwa dan  kesehatan guna melindungi masa depan dari risiko finansial dan risiko kehidupan. Dengan memiliki asuransi, seperti asuransi kesehatan misalnya, Uang Pertanggungan dapat digunakan untuk  melakukan perawatan sehingga finansial keluarga tetap terjaga.  

Salah satu perusahaan dan produk asuransi yang dapat Anda pertimbangkan adalah asuransi penyakit kritis karena Uang Pertanggungan dapat digunakan untuk melakukan proses pengobatan dan pemulihan sehingga finansial keluarga tetap terjaga, yaitu  Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider yang memberikan perlindungan penyakit kritis dari tahap awal hingga lanjutan yang meliputi 120 kondisi penyakit kritis.    

Ditulis oleh Ineke Novianty Sinaga  untuk publikasi literasi kesehatan Sequis Life

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun