Mohon tunggu...
Ineke Novianty Sinaga
Ineke Novianty Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relation

I am very passionate about writing! Melihat,membaca, menilai, menganalisa,menyindir, mentertawakan, menyukai, mengagumi, memperbaiki, mendukung.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Paru-paru Sehat Modal Hari Esok yang Lebih Baik

2 September 2019   15:09 Diperbarui: 3 September 2019   12:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah Anda seorang perokok? Jika ya, beberapa pertanyaan ini mungkin bisa bermanfat jika Anda mempunyai niat untuk berhenti, seperti sejak kapan saya merokok? Berapa batang rokok yang saya konsumsi? Berapa besar uang yang saya keluarkan untuk membeli rokok? Apakah berhenti merokok menguntungkan bagi saya?

Indonesia, merupakan salah satu negara penghasil tembakau terbesar di dunia. Hal itu menjadi salah satu faktor yang  menjadikan harga rokok lebih terjangkau di pasar domestik. Konsumen rokok pun saat ini sudah sangat beragam mulai dari anak-anak, orang dewasa bahkan sampai ibu hamil. Jika jumlah perokok terus bertambah seharusnya kita merasa khawatir karena dapat menimbulkan masalah di tengah masyarakat karena zat yang dikandung rokok yang selalu diisap setiap setiap hari dapat menimbulkan ketagihan dan menjadi efek candu/adiktif yang sangat sulit dihentikan.

Biasanya kita mendengar istilah  kecanduan pada kasus narkoba. Namun, rokok pun dapat menimbulkan rasa gelisah dan efek candu bagi pemakainya karena rokok mengandung zat  nikotin. Zat ini  dapat membuat gejala putus obat, yaitu tubuh menjadi sangat gelisah bila tidak menemukan nikotin (misalnya dalam sejam). 

Kegelisahan yang diakibatkan putus rokok dapat diatasi setelah yang bersangkutan merokok. Perasaan tenang, nyaman, merasa lebih ringan untuk berpikir dan beraktivitas sebenarnya bukanlah hal nyata bagi pecandu rokok, karena hanya bersifat psikis namun akibatnya aspek psikologis si perokok akan terus merasa membutuhkan bantuan rokok untuk berpikir.

Rokok bersifat candu maka seseorang yang mencoba merokok bisa merasa ketagihan dan sulit melepaskan dalam kondisi apapun Apalagi kebiasaan yang sering terjadi pada perokok, sering  mengajak orang lain mencoba merokok.  Bahkan dengan keuangan terbatas, seorang perokok berat akan memilih menggunakan uangnya untuk mengonsumsi rokok.  Hal seperti ini tentu membuat rantai  bahaya rokok sulit untuk diputuskan.

Racun yang Berbahaya Pada Rokok

Dalam sebatang rokok terkandung sekitar 4,000 macam zat kimia. Dari sekitar 4,000 macam zat kimia yang ada dalam rokok. Setidaknya 200 dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utamanya adalah tar, nikotin, karbon monoksida dan radikal bebas.

Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Hal ini menyebabkan paru-paru sulit bekerja saat menarik oksigen.  

Jika Anda merokok selama 6 bulan saja sudah mampu mengurangi kemampuan kerja paru-paru sebanyak 10%. Selain itu ada nikotin, zat adiktif ini mempengaruhi saraf dan peredaran darah. Nikotin bersifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Ada juga Karbon monoksida, merupakan zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Dengan merokok akan mengurangi 60% efektifitas Hb dalam mengikat oksigen. 

Radikal bebas, jika masuk ke dalam tubuh akan ditangkap lemak atau darah putih agar tidak merusak sel. Biasanya diikat juga ke dinding pembuluh darah dan membuat dinding pembuluh darah getas dan mudah pecah.

Penyakit Akibat Rokok

Efek racun yang terkandung pada rokok dapat membuat si perokok memiliki risiko mengalami berbagai penyakit dibanding yang tidak merokok. Seperti 14x lipat berisiko menderita kanker paru, mulut, dan tenggorokan, 8x lipat berisiko menderita kanker esophagus, 2x lipat berisiko kanker kandung kemih, 6x lipat berisiko terkena serangan jantung, 125X lipat berisiko terserang stroke dan 18X lipat berisiko mengalami impotensi.

Menurut Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus, merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Rokok juga meningkatkan risiko bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

"Perokok pasif menjadi pihak yang dirugikan karena tidak secara langsung menikmati rokok. Namun, semua resiko yang muncul pada perokok aktif juga muncul pada dirinya. Bahaya asap rokok bagi perokok pasif seperti sakit kepala, masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronchitis, sakit atau pedih mata, bersin, batuk, sakit kerongkongan, dan meningkatnya risiko kanker paru dan penyakit jantung, ujar dr Yosef.

Abu dan asap rokok yang baru dimatikan di asbak pun mengandung 3x bahan pemicu kanker di udara. Jika  tertiup angin akan mudah terisap orang lain dan mengiritasi mata dan mengganggu pernafasan.

Rokok juga berbahaya jika asapnya terkena bayi. Jika bayi berada pada lingkungan perokok maka akan  rentan terserang penyakit pernafasandan mengganggu perkembangan kecerdasannya. Kemungkinan terjangkit infeksi telinga, leukemia, kanker otak , dan sindrom kematian secara mendadak (Sudden death) juga dapat terjadi.

Asuransi  Mengantisipasi Hal Tak Terduga

Bahaya rokok bukan hanya pada kesehatan tetapi dapat menjadi faktor penyebab berkurangnya kesejahteraan dan meningkatnya kemiskinan. Apalagi jika si perokok adalah pencari nafkah dan terkena risiko  penyakit tersebut di atas maka  finansial keluarga dapat tergerus. Perokok dan mereka yang sudah berhenti merokok sebaiknya memikirkan akan adanya kemungkinan terganggunya kesehatan

Generasi muda dan mereka yang masih berusia produktif sebaiknya berpikir dua kali jika ingin mencoba merokok karena kecanduan rokok dapat menyebabkan banyak kerugian seperti hilangnya kemampuan konsentrasi dan fokus pada jangka panjang, menurunnya produktivitas,  dan prestasi kerja serta memicu lemahnya standar kualitas tenaga kerja. Masalah yang tadinya bersifat individu tentu pada akhirnya berpengaruh pada perekonomian negara jika jumlah penderita akibat rokok terus bertambah.

Salah satu upaya pada persiapan terhadap risiko sakit sakit dan kebutuhan akan perawatan medis yang berkualitas adalah memiliki asuransi jiwa dan  kesehatan guna melindungi masa depan dari risiko finansial dan risiko kehidupan. Dengan memiliki asuransi, seperti asuransi kesehatan misalnya, Uang Pertanggungan dapat digunakan untuk  melakukan perawatan sehingga finansial keluarga tetap terjaga.  

Salah satu perusahaan dan produk asuransi yang dapat Anda pertimbangkan adalah asuransi penyakit kritis karena Uang Pertanggungan dapat digunakan untuk melakukan proses pengobatan dan pemulihan sehingga finansial keluarga tetap terjaga, yaitu  Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider yang memberikan perlindungan penyakit kritis dari tahap awal hingga lanjutan yang meliputi 120 kondisi penyakit kritis.    

Ditulis oleh Ineke Novianty Sinaga  untuk publikasi literasi kesehatan Sequis Life

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun