Mohon tunggu...
INE ERNA ANDRIANA
INE ERNA ANDRIANA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hallo Semuanya Selamat Datang, Terima Kasih Telah Bergabung profil Kami

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Permainan Ular Tangga Sesuai Kodrat Alam Anak dalam Pembelajaran Teks Cerpen

13 November 2021   18:34 Diperbarui: 13 November 2021   18:36 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Latar Belakang

Dasar Pendidikan anak menurut Ki Hadjar Dewantara berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Guru harus mengelaborasi pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman tersebut. Pendidikan harus menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sebagai pendidik mempunyai batasan dimana hanya dapat menuntun tumbuh kembang anak agar dapat memperbaiki tingkah lakunya, bukan kodratnya.

Salah satu kodrat alam anak adalah bermain. Sebagai pendidik tidak bisa menghilangkan kodrat tersebut, tapi bisa memanfaatkannya sebagai sarana pengajaran yang berpihak pada murid. Guru sebagai fasilitator harus mampu merancang pembelajaran bermakna, kreatif, dan menyenangkan, salah satunya dengan metode permainan

Hal tersebut selaras dengan implementasi kurikulum 2013, bahwa guru dituntut melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dengan memilih metode, strategi, pendekatan, dan media yang tepat sehingga siswa mampu menguasai kecakapan 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity).

Pola pembelajaran di lingkungan pendidikan SMPN 1 Sendang- Tulungagung selama PTMT dilakukan secara daring dan tatap muka. Setiap tingkat kelas mendapat kesempatan masuk dua kali dalam seminggu selama 2 jam dengan mendapatkan 3 mata pelajaran setiap harinya. 

Selama pembelajaran tatap muka guru harus merancang pembelajaran yang berpihak pada anak agar tujuan pembelajaran tercapai, karakter pelajar pancasila terbentuk, dan siswa termotivasi mengikuti pembelajaran meskipun dengan waktu yang singkat. Salah satu cara yang bisa dimanfaatkan guru adalah pembelajaran dengan permainan ular tangga untuk melatih konsentrasi siswa dalam mengingat materi pembelajaran. Alat ini berguna pada saat ujian akan berlangsung agar dapat mendapatkan nilai maksimal. Selain itu juga membuat pembelajaran menjadi bermakna.

2. Deskripsi Aksi Nyata

Tujuan Umum aksi nyata ini adalah Pemanfaatan Permainan Ular Tangga Sesuai Kodrat Alam Anak dalam Pembelajaran Teks Cerpen Kelas IX. Tujuan khususnya adalah mempraktikkan merdeka belajar dengan memaksimalkan kodrat alam anak. Praktik aksi nyata dilakukan pada Selasa, 9 November 2021 saya mengadakan pembelajaran memanfaatkan permainan ular tangga dengan murid kelas IXG SMPN 1 Sendang secara luring. Saya mencoba melakukan praktik baik sesuai dengan ilmu dan wawasan yang saya peroleh tentang dasar-dasar pemikiran KHD, yaitu menyesuaikan dengan kodrat alam dan zaman anak.

Pertama. Saya mencoba pembelajaran yang menuntun anak agar mandiri dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Saya berupaya menjadi fasilitator yang baik dan memberikan kebebasan kepada anak untuk menentukan kelompoknya sendiri sesuai hobi mereka. 

Saya menyampaikan tujuan pembelajaran lalu memberikan satu lembar kertas yang berisi lima kutipan teks cerpen. Selain itu saya juga menyiapkan 22 pertanyaan yang dituliskan di kertas lipat berhubungan dengan unsur pembangun cerpen, struktur dan unsur kebahasaan teks cerpen. Saya memberikan petunjuk cara bermain. 

Murid-murid mulai terlihat aktif dalam pembelajaran dengan memanfaatkan ular tangga yang saya sediakan. Mereka pun merasa pembelajaran tersebut menyenangkan. Sikap gotong royong anak dapat dilihat dalam pembelajaran, meskipun ada juga yang tidak dapat menunjukkan sikap gotong royong dan mendominasi permainan.

Kedua. Saya mencoba mempraktikkan diri sebagai seorang petani. Anak pada hakikatnya mempunyai kodrat alam yang berbeda-beda. Anak itu memiliki keunikan tersendiri, saya berusaha tidak menyamakan kemampuan tiap anak dalam menerima materi. 

Berdasarkan penggalian profil siswa yang saya lakukan di awal semester dengan memberikan beberapa pertanyaan ke siswa, saya memperoleh gambaran cara belajar anak di kelas yang saya ajar. Saya bertanya kepada tiap anak tentang kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran dan mencarikan solusinya.

Ketiga. Di awal pembelajaran, saya mencoba untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti dengan mengajak berdoa, disiplin dalam pembelajaran, kreatif, percaya diri, dan bertanggung jawab. Saya meminta anak untuk aktif dalam pembelajaran, saling berdiskusi dalam menjawab dan melakukan permainan. Anak-anak diminta untuk bertanggung jawab dengan aturan permainan yang sudah disepakati. Selain itu saya juga meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang sudah saya sediakan dengan percaya diri.

Keempat. Pembelajaran yang berpihak kepada anak. Pembelajaran menggunakan ular tangga membuat anak-anak senang karena pembelajaran ini disesuaikan dengan kodrat alam mereka. Selain itu pembelajaran juga dilaksanakan di luar kelas (outdoor) dengan memanfaatkan konteks lingkungan sekitar sekolah. Anak bisa belajar sambil bermain di ruang terbuka sehingga mereka dapat menguasai materi pembelajaran sekaligus menanamkan karakter pelajar pancasila.

3. Hasil dari Aksi Nyata

Hasil yang saya peroleh dari aksi nyata Modul 1.1 adalah saya dapat mempraktikkan filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara pada kelas yang saya ajar. Saya dapat memetakan kodrat alam anak dengan menggali profil siswa dengan beberapa pertanyaan-pertanyaan untuk memilih metode yang tepat dalam pembelajaran agar tujuan dapat tercapai. 

Saya menyesuaikan pembelajaran sesuai kodrat alam anak yaitu dengan permainan ular tangga. Saya akan menjadi “petani” yang mampu menyemai benih-benih dengan berbagi kondisi alamnya sehingga kelak menjadi anak yang cerdas berkarakter. Saya juga akan lebih sering mengadakan permainan yang menstimulus motorik anak. Tetap berkolaborasi dengan kelompok demi menjadi GP yang sesuai ajaran KHD.

4. Pembelajaran yang Didapat dari Pelaksanaan Aksi Nyata 1.1

Pikiran saya makin terbuka lebar saat mendalami materi Filosofi Pemikiran KHD mengenai merrdeka belajar. Saya sudah belajar tentang merrdeka belajar yang mempertimbangkan kodrat alam dan zaman anak dalam pembelajaran. Guru menuntun anak sesuai kodrat alam dan zamannya, guru adalah petani yang menyemai benih agar berkualitas, menanamkan budi pekerti, menerapkan student oriented, dan berhamba pada anak. 

Guru harus melakukan perubahan karena pendidikan itu dinamis. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Kebudayaan untuk memperkuat peradaban bangsa menuju Indonesia emas 2045 dengan menanamkan nilai-nilai budi pekerti agar melahirkan murid menjadi Profil Pelajar Pancasila.

5. Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

Penulis melakukan refleksi setelah mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pada Aksi Nyata Modul 1.1. Penulis akan membagi pengalaman dan praktik baik dalam menerapkan merdeka belajar kepada guru-guru di SMPN 1 Sendang serta guru-guru di seluruh Indonesia baik melalui file maupun video, secara daring dan luring. 

Kegiatan yang saya lakukan akan menjadi praktik baik dalam meningkatkan mutu pendidikan dan layanan pendidikan kepada murid. Guru-guru pun akan menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat  menerapkan merdeka belajar yang berpihak pada murid sesuai kodrat alam dan zamannya demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Rencana perbaikan di masa mendatang adalah menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat untuk menanamkan nilai-nilai Pelajar Pancasila pada murid. Saya akan memberikan teladan yang baik dan melakukan pembiasaan budaya positif kepada murid. Rencana yang akan saya lakukan ke depan adalah menjadi pemimpin pembelajaran. 

Pemimpin yang mampu mengubah pendidikan yang berpusat pada anak, menerapkan berbagai metode pembelajaran sehingga anak aktif, menuntun anak sesuai kodrat alam dan zaman, tidak lagi ada hukuman, membuat permainan, menjadi fasilitator, menanamkan indahnya perbedaan, memetakan bakat dan minat siswa, serta memanfaatkan teknologi lebih maksimal.

Sumber : 

*Modul Guru Penggerak Kemdikbud Angkatan Ke-4 Tahun 2021

Bukti Pendukung:

a. Kutipan Cerpen yang dibagikan ke murid

Kutipan Cerpen 1

Suatu malam dia datang tiba-tiba ke rumahku dengan membawa tumpukan buku dalam dekapannya. Aku mempersilahkannya masuk.
“Ayo duduk Dit, mau ngapain?” tanyaku padanya.
“Terima kasih Dho, ini aku mau kasih kamu sebuah buku, cobalah kamu baca,” jawabnya antusias sambil menyodorkan beberapa buku kepadaku.
“Hm… buku?” tanyaku.
“Iya.”
“Wow… wow, tunggu aku baca buku? Kamu kan tahu aku paling tidak suka dengan buku,” ucapku kaget.
“Aku tahu itu Dho, maka dari itu cobalah mulai membaca.” jawabnya tenang.
“Tapi… Dit,” kataku ragu.

Kutipan Cerpen 2

Namaku Syla. Aku anak tunggal di keluargaku. Ayah dan Ibu sangat sayang kepadaku. Jika aku menginginkan sesuatu, pasti terpenuhi. Ayah dan Ibu selalu mengontrol apa saja kegiatan yang aku lakukan di luar rumah, seperti les piano, berlatih tennis, dan kegiatan lainnya. Kadang aku kesepian di rumah, kalau ayah dan ibu belum pulang dari kantornya. “Seperti ini tah rasanya tak punya saudara kandung, tak bisa curhat, bercanda, nonton film dan karaokean bareng?” gumamku.

Kutipan Cerpen 3

Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.

Kutipan Cerpen 4

Deru burung besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Ia menghentikan gerakan tangannya. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya.

Kutipan Cerpen 5

(1)Aku sudah bersiap untuk menaruh paket tersebut di kotak pos, sebelum kemudian sebuah suara langkah diseret dan gagang diputar terdengar dari balik pintu.

(2)"Gomenashai (maaf), tadi saya di kamar mandi," seorang wanita berusia 70-an muncul dari balik pintu sambil merunduk meminta maaf.

(3)"Daijobu (tidak apa-apa), ini ada paket untuk Anda," aku berusaha tetap tersenyum.

(4)"Arigatou! Eh tunggu dulu, apakah Anda orang Indonesia?" sambil memperbaiki posisi kacamatanya, nenek tersebut memandangi wajahku dari dekat.

b. Pertanyaan yang  dituliskan di kertas lipat 

1) Urutankan struktur teks cerpen dengan benar!

Orientasi

Resolusi

Rangakaian peristiwa

Komplikasi

2) Ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen disebut…

3) pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut…

4) Sebutkan 3 jenis alur!

5) pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang yang dituangkannya dalam hasil karyanya disebut…

6) Menunjukkan tempat kejadian dalam cerita disebut latar…

7) Menunjukkan waktu kejadian dalam cerita disebut…

8) Menunjukkan suasana cerita seperti sedih,senang,gembira disebut…

9) Tokoh protagonis adalah…

10) Tokoh antagonis adalah…

11) Berdasarkan kutipan cerpen 1 sebutkan latar waktunya!

12) Berdasarkan kutipan cerpen 1 apa yang diberikan tokoh Adit untuk tokoh aku!

13) Watak tokoh Adit dalam kutipan teks cerpen 1 tersebut  adalah ….

14) Apakah amanat dari kutipan cerpen 1!

15) Struktur teks cerpen bagian apa pada kutipan cerpen 2!

16) Permasalahan apa yang dihadapi tokoh Aku pada kutipan cerpen 2!

17) Majas yang terdapat pada kutipan cerpen 4 adalah…

18) Bukti bahwa watak tokoh Aku ramah pada kutipan cerpen 5 tersebut ramah terdapat pada nomor!

19) Tokoh nenek pada kutipan cerpen 5 merupakan tokoh antagonis atau protagonis!

20) Matahari telah terbenam. Onggokan-onggokan jingga di langit barat membawa malam. Kalimat tersebut menggambarkan waktu ….

21) Bukti bahwa kutipan cerpen 3 berlatar waktu sore adalah.…

22) Tokoh tritagonis adalah…

                                                                                                                Foto Kegiatan

                                                                                      Foto pesiapan sebelum pembelajaran dimulai

                                                                                

Guru membentuk kelompok berdasarkan hobi (menggali profil siswa), dan memberi pengarahan permainan ular tangga
Guru membentuk kelompok berdasarkan hobi (menggali profil siswa), dan memberi pengarahan permainan ular tangga
         

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
d
d

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun