Mohon tunggu...
indriyas
indriyas Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

ibu rumah tangga, blogger, content writter, freelancer http://www.indriariadna.com http://meubelmart.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Umami, Membuat Saya Semakin Disayang Suami

28 Februari 2017   10:42 Diperbarui: 28 Februari 2017   18:01 3220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kecil, saya sama sekali tidak pernah di ajari ibu saya bagaimana cara memasak atau membantu memasak. Mungkin karena saat itu kami mempunyai ART, jadi tidak pernah risau karena semua hal tentang kebersihan dan menu masak harian menjadi tanggung jawab Mba ART. Beruntung, si mba kalau memasak lezat dan enak banget. Entah itu saat memasak sayur asem, sayur sop atau bahkan gudeg.

Masalah kecil terjadi saat saya sudah menikah. Saya sama sekali tidak mempunyai ilmu memasak atau hapal resep satu pun. Saya baru sadar, ternyata bagi seorang wanita, bisa memasak itu adalah kewajiban. Terutama kewajiban saya terhadap suami dan anak-anak. Memasak adalah salah satu cara untuk memanjakan mereka.

Karena saya dan suami sama-sama bekerja saat itu, untuk makan sehari-hari seringkali kami harus membeli masakan matang atau mampir ke rumah mertua. Ibu mertua saya yang baik hati selalu menyisakan sedikit masakannya untuk kami bawa pulang. Tapi tahu sendiri kan ya, beli masakan matang dan di beri bungkusan oleh ibu mertua pastinya hanya bisa di nikmati sekali makan saja. Mau nambah makan, sayur dan lauknya sudah habis. Berbeda sekali kalau kita memasak sendiri. Pasti masakan yang di buat tidak mungkin pas, pasti berlebih. Aduhh, saat itu rasanya nelangsa, tidak bisa masak, bisanya hanya beli saja. Tentu saja membeli masakan matang di luar membuat pengeluaran keuangan kami menjadi lebih boros. Alih-alih mau menabung untuk masa depan, uang gajian sebagian besar malah habis masuk ke perut.

Hingga akhirnya saya memutuskan bahwa saya harus bisa memasak, harus bisa. Demi masa depan hehehe. Di sela-sela waktu bekerja, saya menyempatkan diri untuk mencari resep masakan online, membeli tabloid khusus masak memasak hingga bertanya kepada ibu mertua.

Tentu saja tidak mudah, saya ingat pernah dua kali melakukan kesalahan saat memasak, kalau di ingat sekarang saya merasa sangat bodoh. Kejadian yang pertama, saya memasak sayur nangka muda atau gudeg. Bumbu-bumbunya saya sudah ingat dan sudah siap tersedia. Baru kemudian saya bingung, nangka mudanya kayaknya harus empuk, berarti harus di rebus dulu nih. Kemudian saya menjerang air, setelah mendidih potongan-potongan nangka muda saya masukkan. setelah beberapa menit nangka mudanya sudah empuk. Langsung saja saya masukkan semua bumbu dan kemudian santan. Aduk rata, cicipi, matang deh. Dengan bangga, suami saya persilahkan makan. Saat itu suami saya bilang, enak sih tapi kok rasanya agak-agak sepat ya, kata suami saya. Beberapa waktu kemudian saya baru tahu dan baru sadar, harusnya air rebusan nangka muda di buang dulu dan di ganti air bersih baru kemudian di masak lagi. Tolong jangan tertawakan saya ya.

Kejadian yang kedua, saya memasak sup dan ingin menambahkan jamur supaya lebih yummy. Saya tidak tahu kalau jamur kering ini seharusnya di rendam dulu dalam air dingin hingga mengembang dan bonggolnya di buang. Tahu tidak yang saya lakukan saat itu ? Setelah sup mendidih, saya langsung masukkan jamur kering ke dalam panci. Tanpa berpikir apa-apa. Saya lihat ibu mertua saya terkejut dan membuka mulut tapi tidak jadi. Ternyata saya terlambat, masih bisa di makan sih sup nya tapi ibu mertua saya tidak doyan hahaha.

Setelah trial dan error berkali-kali dalam hal masak memasak, sekarang setelah menikah selama 14 tahun, saya semakin hapal dan bisa memasak dengan lebih baik. Apalagi, sekarang mencari resep untuk menu masak harian sangat mudah. Saya selalu mengunjungi website dapur umami. Beda dengan resep masakan yang lain, resep dari dapur umami menggunakan bahan-bahan yang mudah dan sederhana, jadi tidak harus pergi ke pasar besar untuk sekedar belanja harian. Apalagi di kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah ini tidak seperti di Jawa yang semua semua ada. Bahkan harga sayur di kota tempat tinggal ini harganya bisa berkali-kali lipat di bandingkan dengan harga sayur di Jawa.

Selama kurun waktu 14 tahun belajar memasak, saya semakin bisa membedakan bahwa rasa masakan tidak hanya terdiri dari rasa manis, asin, asam saja tapi juga harus gurih. Rasa yang gurih di masakan yang saya buat, membuat suami dan anak-anak lebih berselera makan. Senang rasanya kalau mereka makan dengan lahap bahkan nambah lagi. itu merupakan penghargaan besar bagi saya sebagai seorang wanita. Itu karena saya selalu menggunakan Ajinomoto. Sejak simbah saya hingga orang tua saya dulu memasak, mereka selalu menambahkan Ajinomoto, biar gurih begitu katanya.

Dan memang benar, sedikit saja tambahan Ajinomoto membuat masakan menjadi lebih gurih dan umami. Jadi pengen nambah makan lagi dan lagi. Apalagi Ajinomoto halal, jadi tidak perlu khawatir saat menambahkan Ajinomoto dalam setiap masakan kita. Sekarang kalau masak tumisan, saya menambahkan Saori Saus Tiram biar rasanya lebih nendang. Sup ayam, biasanya saya menambahkan Masako Ayam. Untuk sarapan praktis, saya sering membuat Chicken Teriyaki untuk anak-anak. Untuk rasa yang lebih lezat, saya menambahkan banyak bawang bombay dan Saori Saus Teriyaki.

Salah satu kudapan favorit anak saya adalah Nugget Mie, mudah sekali membuatnya dan hasil jadinya banyak, bisa di simpan di kulkas untuk beberapa kali konsumsi. Ini penampakan kudapan favorit kami, cocok untuk anak-anak dan juga cocok untuk ibu dan bapaknya yang doyan ngopi.

Bahan-bahannya mudah sekali, bagi yang ingin mencoba, di bawah ini saya bagikan resepnya ya :

Bahan :
200 gr mie telur, rebus, potong-potong
4 butir telur
1 wortel, potong dadu kecil
150 gr fillet daging ayam, potong kotak kecil atau haluskan
100 gr keju, parut
100 ml susu cair
150 gr - 200 gr Sajiku Tepung Bumbu
bawang putih + sedikit merica, di haluskan
sedikit garam
sedikit kaldu bubuk bila suka
minyak untuk menggoreng
saus tomat botolan
mayones

bahan-58b44e660bb0bd3b059d7e2d.jpg
bahan-58b44e660bb0bd3b059d7e2d.jpg

Cara membuat :
(1)  Campur mie telur yang sudah di rebus dan di potong-potong, campurkan wortel, susu, keju, ayam, bumbu [bawang putih + merica+garam+kaldu bubuk], 2 butir telur, tepung Sajiku, keju dan susu cair. Aduk hingga tercampur rata.

campur-58b44eb2b47e6177050fe83f.jpg
campur-58b44eb2b47e6177050fe83f.jpg

(2) Sementara itu siapkan dandang atau kukusan yang sudah di beri air dan sudah di panaskan.
(3) Setelah adonan nugget tercampur rata, masukkan ke dalam loyang [saya memakai loyang silicone]. Kalau tidak ada loyang, bisa di masukkan ke plastik es kemudian ikat kencang.
(4) Kukus adonan nugget selama kurang lebih 45 menit sampai matang sempurna.
(5) Setelah matang, angkat adonan nugget dari kukusan kemudian pindahkan ke luar supaya lebih cepat dingin.
(6) Setelah dingin, adonan nugget bisa kita potong sesuai selera. Memakai cutter beraneka bentuk juga bisa. Kalau saya cuman saya potong kecil-kecil panjang.
(7) Sisa 2 telur yang ada masukkan ke dalam mangkuk, kocok rata. Siapkan juga kurang lebih 10 sendok makan tepung Sajiku dalam wadah yang berbeda.
(8) Masukkan nugget ke dalam adonan telur kemudian gulingkan ke dalam tepung Sajiku hingga semua nugget terbalur tepung.
(9) Goreng dalam minyak panas hingga kuning keemasan.
(10)  Nugget bisa di sajikan dengan saus botolan atau mayones.

Mudah bukan ? Ternyata memasak itu bisa di pelajari dan tentu saja menambah kesenangan tersendiri. Bersama Umami, suami dan anak-anak semakin sayang nih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun