Namun adiknya membocorkan dengan ilmu kira2 biaya mulai dari awal merintis hingga selesai petik kacang panjang diperkirakan antara 12 s.d. 14 juta.Â
Hanya hasil pemetikkan dan penjualan tercatat sedari awal hingga akhir petik dan saya lihat total 9.800 kg.Â
Sedang harga jual tercatat fluktuasi antara Rp. 4.000/kg, Rp 5.500/kg dan Rp 7.000/kg, dan saya buat rata2 harga jual di kebun Rp 5.500/kg
Masih menurut cerita adiknya, dapat harga diatas Rp 4.000/kg karena bisa jual langsung pada sohib karib jadi juragan juragan sayur di pasar induk Cikopo, tanpa tengkulak dan kebetulan sayur kacang suplaynya dari berbagai daerah sedang kurang.Â
Dari catatan tersebut, saya coba hitung pendapatannya berdasar harga jual rata2 Rp 5.500/kg 9.800 kg = Rp. 53.900.000/musim. Laba bersih Rp. 53.900.000 - Rp 14.000.000 (invest) = Rp.39.900.000/musim, cuan luar biasa hanya dari tanam satu musim 90 hari coba bandingkan dengan tanam padi, jauuuh.
Petik perdana umur 40 h hari setelah tanam (HST) dan setelah itu petik tiap 2 hari tanpa jeda, sedang puncak panen antara umur 48 s.d 70 HST setelah itu mulai menyusut akhirnya pohonnya mati.
Tidak sekali dalam satu lahan mendapat cuan gede, setelah tidak produktif lahan segera dibersihkan dari tanaman kacang panjang sedang ajir tetap ditempatnya lalu dibuat lobang baru disebelah ajir persiapan tanam 7.000 pohon mentimun.
Pengeluaran biaya2 seperti bayar TK buat lubang baru, semprot, pemupukkan, petik, serta beli benih mentimun, pupuk NPK, ZA, TSP, Pestisida dan herbisida tidak tercatat dan hanya berdasar ingatan  total sebesar Rp 3.5 juta untuk satu musim tanam mentimun.