Lantas Pak Jarot pun mengungkapkan, tetangganya (tak boleh disebutkan nama dan alamatnya) yang membuka jasa pembuatan teralis dengan tiga pekerja, sedari awal sudah diingatkan supaya ikut program BPJS TK namun tak digubris. Enam bulan yang lalu tak diduga terjadi kecelakaan kerja, salah satu pekerjanya tangan kanannya hingga tulangnya retak terkena pecahan gerinda potong, cukup parah hingga operasi. Karena tak ikut program JKK, menanggung biaya berobat hingga tiga belas juta belum biaya-biaya lainnya, akhirnya pontang-panting mencari pinjaman. Kini mereka sudah ikut program BPJS TK dan Kesehatan.
Pak Jarot menuturkan “Selama lima tahun beroperasi, Alhamdulillah belum pernah terjadi kecelakaan kerja, kedepan pun jangan sampai terjadi. Kami mengutamakan keselamatan kerja, operator harus berdoa, cek-ricek unitnya sebelum dioperasikan. Saat mengoperasikan pun wajib memakai pelindung keselamatan kerja, kaca mata, sarung tangan, dan sepatu bot” tuturnya.
Lalu bagaimana tanggapan karyawannya terkait program BPJS TK, penulis pun bertemu Mas Ariyanto mewakili rekan-rekannya “Tenang kerja pak, kami tak mengharap kena musibah. Namun bila terjadi, kami dan keluarga terlindungi dan sekarang mengurus JHT tak ribet, cepat” ujar mas Ariyanto, ketika penulis tanya tentang keikutsertaan program BPJS TK.
*********
Penutup, perkenankan penulis mengucapkan “Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi sahabat Muslim yang merayakannya dan selamat merayakan Nata bagi sahabat Kristiani”
Note: Foto-foto dokumen penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H