Kebanyakan pengelola wisata hanya menganggap wisatawan sebagai pengunjung semata. Padahal mereka bisa juga dilibatkan dalam suatu peran berbeda. Salah satunya agen pelestarian lingkungan.Â
Misalkan wisatawan yang datang dan sudah membeli tiket akan mendapatkan 1 tanaman bibit manggrove atau bibit terumbu karang.Â
Fungsinya selain mereka datang untuk menikmati keindahan alam, mereka merasakan pentingnya berkontribusi menjaga lingkungan.Â
Sudah banyak kasus dimana wisatawan justru merusak ekosistem alam seperti mengambil biota laut secara ilegal, membuang sampah seenaknya ke laut, merusak tanaman manggrove dan sebagainya.Â
Ketika mereka diberikan bibit tanaman atau terumbu karang. Mereka setidaknya sadar bahwa menjaga itu sangat sulit dibandingkan merusak. Mungkin selepas berwisata, muncul ketertarikan menjadi sukarelawan lingkungan.Â
- Terobosan Kelima: Membangun Fasilitas Penginapan Nyaman Dan Berkualitas
Berada di sisi pantai pasti kita berkhayal bisa merasakan sensasi menginap dengan latar pantai atau laut.Â
Terobosan ini, aku ingin mengajak pemilik modal serta pengelola hotel atau penginapan mewah untuk bersama-sama membangun akomodasi yang nyaman dan berkesan bagi wisatawan.Â
Kini jika berkunjung ke kepulauan seribu, Raja Ampat, Danau Toba hingga Derawan. Sudah banyak pengelola hotel dan resort yang menawarkan fasilitas dan kenyamanan bagi penginap.
Aku yakin dengan dukungan regulasi pemerintah serta dukungan dari pelaku bisnis akomodasi, pengelolaan DSP Likupang akan rapih, indah dan terkesan premium.Â
Masyarakat pun akan betah dan memantapkan berwisata cukup di Indonesia aja. Ngapain harus keluar negeri jika ada tempat yang indah dan lengkap seperti Likupang, Sulawesi Utara.Â
- Terobosan Keenam: Eksplorasi Bukit Sekitar Likupang
Ada ungkapan, tidak lengkap ke Labuan Bajo jika tidak berkunjung ke Pulau Padar. Pulau yang memiliki deretan bukit yang indah. Bahkan bukit ini telah menjadi ikon tersendiri setelah Komodo.Â