Mohon tunggu...
Indri Nur Aini
Indri Nur Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelancer Writer - Universitas Sultan Syarif Kasim Riau

Seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia yang gemar membaca dan memiliki ketertarikan dengan dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Filsafat Bahasa dalam Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini

26 Desember 2023   22:05 Diperbarui: 26 Desember 2023   22:16 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ARTIKEL KONSEPTUAL

PERAN FILSAFAT BAHASA DALAM PENGEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Disusun Oleh :

Penulis Satu : Indri Nur Aini (12211221222)

Penulis Dua : Vera Sardila, M.Pd.

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Filsafat memainkan peran penting dalam bahasa karena konsep ekspresif yang terkait dengan filsafat memerlukan penggunaan alat untuk mengungkapkannya: bahasa. Bahasa merupakan simbol yang mempunyai makna dan alat komunikasi manusia, ungkapan emosi manusia, dan ungkapan pikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari. Terlepas dari apa yang mereka pelajari pada masa kanak-kanak, bayi di seluruh dunia mengalami pola  perkembangan bahasa yang sama. Agar anak selalu tumbuh dengan  percaya diri, kita perlu terus mengembangkan bahasa sejak dini, memberikan kesempatan alamiah sebanyak-banyaknya untuk perkembangan bahasa dan melalui motivasi. Perkembangan bahasa anak merupakan suatu pendekatan atau kegiatan yang mengembangkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa. Semua anak (manusia) memiliki bakat genetik untuk berbahasa. Kemampuan berbahasa  seseorang  dibentuk dan dikembangkan melalui kegiatan interaksi sosial.

Menurut (John W, 2007: 357), ada dua jenis perkembangan bahasa pada anak.

  • Bahasa egosentris yang terjadi ketika terjadi kontak antara anak dengan dirinya. Berbicara monolog (self-directed speaking) digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak dan biasanya terjadi pada  anak berusia antara 2 dan 3 tahun.
  • Bahasa sosial yang terjadi pada saat terjadi kontak antara anak dengan teman atau  lingkungannya. Perkembangan ini terbagi dalam lima bentuk: (a) informasi adaptif, di mana ide-ide dipertukarkan dan pencarian tujuan bersama; (b) kritik, di mana anak menilai perkataan dan tindakan orang lain. (c) perintah, tuntutan dan ancaman; (d) Pertanyaan. (e) tanggapan (Yudrik, 2011: 52).

Tahapan Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini Scheer Lakens menyebutkan ada tiga tahap perkembangan pada anak usia 5 tahun. Itu adalah: Mereka dicirikan dengan  mengoceh sebagai alat komunikasi. Bayi dapat bereaksi terhadap rangsangan dengan cara yang berbeda-beda. Bayi mungkin bereaksi positif terhadap orang yang ramah dan  negatif terhadap orang yang tidak ramah.

  • Bahasa awal (usia 1 sampai 2 setengah tahun) Masa ini disebut bahasa awal. Ini adalah masa perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membentuk kalimat satu dan dua kata ketika berbicara dengan orang lain. Masa pidato awal dibagi menjadi tiga tahap.
  • a) Tahap kalimat satu kata (holophrase) Tahap ini merupakan kemampuan anak membentuk kalimat yang hanya terdiri dari satu kata dan mengandung makna percakapan secara keseluruhan.
  • b) masa kalimat bilingual, masa perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membentuk kalimat bilingual sebagai ungkapan komunikasi dengan orang lain.
  • c) Pengaturan waktu kalimat dengan dua kata atau lebih (kalimat banyak kata), yaitu masa perkembangan bahasa yang ditandai dengan kemampuan anak membentuk kalimat secara lengkap dengan konstruksi subjek, predikat, dan objek.
  • Masa diferensiasi (2,5-5 tahun) Merupakan masa yang ditandai dengan kemampuan anak memperoleh bahasa menurut kaidah tata bahasa yang benar. Pada masa ini, keterampilan berbicara anak  berkembang pesat. Tidak hanya kosakatanya yang berkembang secara luar biasa, ia juga mampu mengucapkan setiap kata sesuai dengan gayanya sendiri. Apa pun yang mereka pelajari di masa kanak-kanak, bayi di seluruh dunia mengikuti pola  perkembangan bahasa yang serupa. Apa saja peristiwa penting dalam perkembangan ini? Melalui mengoceh dan bentuk konsentrasi lainnya, bayi secara efektif mereproduksi suara pengasuhnya dan orang di sekitarnya. Pada tahap awal, suara dan gerak tubuh bayi Anda mengikuti pola berikut: Bayi itu menangis ketika dia lahir. Menangis mungkin mengindikasikan situasi yang tidak menyenangkan. Ada berbagai jenis tangisan yang menunjukkan hal berbeda.

 Bayi mengeluarkan suara menderu pertama kali  pada usia 1 hingga 2 bulan. Bunyi "oo" ini adalah bunyi "coo" atau "goo". Mereka biasanya bergumam saat berinteraksi dengan pengasuhnya.

  • Yang pertama terjadi pada pertengahan tahun pertama dan melibatkan kombinasi konsonan-vokal seperti ``ba, ba, ba''
  • Bayi mulai menggunakan gerakan seperti menunjuk (untuk menunjukkan  atau pamer) sekitar usia 8 hingga 12 bulan. Mereka mungkin melambai "da, da", mengangguk "ya", menunjuk ke gelas kosong ketika mereka ingin  susu, atau bahkan menunjuk  ke arah anjing untuk mendapatkan perhatiannya.

 Menurut Eko Aliwidodo, makna tidak pernah ada di luar tekstualitas antar tanda. Hubungan antara filsafat dan pemikiran tidak seimbang. Bahasa adalah perpanjangan dari pemikiran. Dan bahasa menyampaikan apa yang ingin diungkapkan oleh pikiran. Bahasa  erat kaitannya dengan perkembangan berpikir seseorang. Perkembangan pikiran seseorang dapat dilihat pada perkembangan bahasa, kemampuan memahami, membentuk  pendapat, dan menarik kesimpulan. Keterampilan berbahasa diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Bahasa merupakan unsur penting yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa memungkinkan manusia mengenal dan memahami dirinya sendiri, sesamanya, dan lingkungannya. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan ide, pemikiran, pemikiran, kesukaan dan ketidaksukaannya. Filsafat memegang peranan penting dalam bahasa karena konsep-konsep ekspresif dalam konteks filsafat memerlukan penggunaan alat untuk mengungkapkannya: bahasa. Bahasa merupakan simbol yang mempunyai makna dan alat komunikasi manusia, ungkapan emosi manusia, dan ungkapan pikiran manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Agar anak selalu tumbuh dengan  percaya diri, kita perlu memberikan mereka sebanyak mungkin kesempatan alami untuk mengembangkan bahasa sejak dini, serta melalui motivasi. Perkembangan bahasa anak merupakan suatu pendekatan atau kegiatan yang mengembangkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan lingkungannya melalui bahasa. Tujuan utama perkembangan bahasa awal adalah agar anak mampu berkomunikasi. Oleh karena itu, tugas utama guru dan orangtua adalah mengembangkan bahasa agar anak dapat berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan di sekitarnya.

"Hargailah orang-orang yang mencintaimu. Karena penyesalan akan datang saat kita merasa kehilangan."

- Indri Nur Aini -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun