Mohon tunggu...
Indri Mairani
Indri Mairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM: 43223010163 | Program Studi: S1 Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Universitas: Mercu Buana | Dosen: Prof.Dr.Apollo,M.Si.,AK.

Saya adalah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana Jakarta. Hobi yang saya gemari adalah membaca buku fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Mangkunegaran IV Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   12:43 Diperbarui: 21 November 2024   20:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Dokpri TB 2 Anti Korupsi dan Etik UMB

Karya ini lahir dari pengamatan terhadap perilaku manusia, khususnya mereka yang kerap menyakiti diri sendiri karena lupa akan rasa malu dan terdorong oleh keinginan hati yang tidak terkendali. Dalam keadaan tersebut, kewaspadaan hilang, yang pada akhirnya membawa penderitaan. Penyebab utama dari situasi ini adalah kebodohan, kesombongan, dan sikap ingin menang sendiri, serta dorongan untuk segera menunjukkan kelebihan tanpa pertimbangan matang.

Serat Salokatama mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan batin, kewaspadaan, dan kerendahan hati. Melalui perumpamaan-perumpamaan dalam serat ini, pembaca diajak untuk merenungi tindakan mereka dan memahami bahwa kesombongan dan kurangnya introspeksi dapat berujung pada kehancuran.

Salah satu tujuannya hanya ingin menipu orang yang melihatnya dan agar dipuji sebagai orang yang punya kelebihan. Dia tidak mengetahui bahwa orang Iain tersenyum sinis. Orang yang sayang kepadanya, berkurang rasa sayangnya. Orang yang belum kenal pun sudah mendengar kabarnya. Orang yang membencinya bersorak dalam hati. Maka nampaklah sifat rahasianya, tidak ada yang baik, seperti orang yang jahil dan jahat.

Ajaran lain yang terdapat dalam Serat Salokatama adalah ajaran agar manusia tidak mempunyai watak sombong, membanggakan dirinya. Sifat sombong dapat menjerumuskan ke perbuatan yang tidak baik, misalnya memamerkan kekayaan, kepandaian, pangkat, dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat penting bagi manusia untuk selalu menyadari bahwa manusia hidup bersama masyarakat lain. Dengan demikian, diharapkan orang akan selalu ingat bahwa dirinya berada di antara manusia lain sehingga perlu adanya sikap saling menghargai.

Mengenal Lebih Dalam Serat Tripama

Gambar 11 Dokpri TB 2 Anti Korupsi dan Etik UMB 
Gambar 11 Dokpri TB 2 Anti Korupsi dan Etik UMB 

Gambar 12 Dokpri TB 2 Anti Korupsi dan Etik UMB
Gambar 12 Dokpri TB 2 Anti Korupsi dan Etik UMB

Serat Tripama adalah salah satu karya KGPAA Mangkunagara IV yang cukup singkat. Hanya berisi 7 bait tembang Dhandhanggula. Serat ini sering ditembangkan oleh anak-anak sekolah dan dikutip sebagai lirik dalam musik gamelan.

Kata tripama sendiri berasal dari gabungan kata tri 'tiga' dan umpama 'perumpamaan', merujuk pada tiga tokoh dalam dunia pewayangan yaitu Patih Suwanda dari Maespati, Kumbakarna dari megeri Alengka dan Adipati Basukarna dari Awangga.

Ketiganya digambarkan mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi pada negaranya, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan keluarga. Sikap ketiga tokoh itu juga menggambarkan berbagai macam nilai yang ada di dalam Etika Jawa sehingga patut menjadi suri teladan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berikut ini isi ajaran dalam Serat Tripama:

  • Bambang Sumantri atau Patih Suwanda

Sejak kecil Sumantri bertekad akan mengabdi kepada Prabu Harjuna Sasrabahu di Maespati. Bambang Sumantri yang kemudian bergelar Patih Suwanda di negeri Maespati yang masyhur keberaniannya dan mampu menyelesaikan tugas berat dengan penuh tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun