Mohon tunggu...
Indri Mairani
Indri Mairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM: 43223010163 | Program Studi: S1 Akuntansi | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Universitas: Mercu Buana | Dosen: Prof.Dr.Apollo,M.Si.,AK.

Saya adalah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana Jakarta. Hobi yang saya gemari adalah membaca buku fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   16:33 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Ngasirah hidup dan tumbuh di lingkungan Islam sekitar daerah Mantingan yang dulu menjadi pusat Islam di Jawa pada akhir dan awal abad 19-20 sehingga kurang lebihnya ibu Ngasirah adalah perempuan islam yang memiliki tradisi agama kuat. Melihat dari silsilah keluarga, dari dalam diri Sosrokartono sesungguhnya telah mengalir darah bangsawan sekaligus darah ulama. Sejak kecil beliau juga gencar diajari ilmu-ilmu agama.

R.M.P Sosrokartono besar dilingkungan ningrat yang menjunjungtinggi adat dan kebiasaan jawa. Beliau harus tunduk dihadapan Romo (ayah) dan kakak-kakaknya. Ia diajarkan bagaimana menjadi putra seorang ningrat, cara berperilaku, cara berjalan, hingga adab makan. Beliau dikenal sebagai pemuda yang santun, cakap serta berbudi pekerti. Selain itu, sopan santun diajarkan oleh ibunya sejak kecil. Sosrokartono sangat dihormati karena kecakapan, kepintaran, sikap, tuturkata dan perilakunya yang terpuji.

Bagaimana Latar Belakang Pendidikan Raden Mas Panji Sosrokartono?

Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang tokoh intelektual dan jurnalis berpengaruh pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, dikenal tidak hanya melalui kepiawaiannya dalam berbagai bahasa, tetapi juga melalui gaya kepemimpinannya yang khas. Latar belakang pendidikan Sosrokartono berperan penting dalam membentuk kepribadian serta cara ia memimpin dan berinteraksi dengan berbagai kalangan.

R.M.P Sosrokartono terlahir dari keluarga bangsawan yang terbuka akan pentingnya sebuah pendidikan di masa mendatang. Pada tahun 1885, saat usia tujuh tahun beliau mengawali pendidikan formal milik pemerintahan Belanda di Europse Lagress School (ELS) Jepara yang merupakan sekolah rendah Belanda dan menyelesaikan pendidikan tahun 1892 dengan predikat nilai bahasa Belanda yang paling baik.

Dengan kemampuan berbahasa yang baik, beliau diterima dan melanjutkan pendidikan ke Hogere Burger School (HBS) di Semarang. Selama menjadi siswa Hogere Burger School (HBS) beliau ingin mempelajari tata kehidupan dan budaya bangsa Belanda, dengan cara tinggal bersama keluarga Belanda asli. Hingga akhirnya tahun 1987 berhasil lulus dengan nilai yang bagus secara menyeluruh.

Selama belajar di Semarang R.M.P Sosrokartono sangat gemar membaca bacaan yang berbobot seperti kitab-kitab Jawa kuno, kesutraan dan keagamaan, sastra Yunani, buku-buku negara Barat, dan menghafal syair-syair Virgilius yang saat itu terkenal dalam sastra latin klasik. Berkat kegemaran dan ketekunan ini mulai Nampak bakat dan kemampuan beliau dalam menguasai berbagai bahasa asing dengan cepat dan mudah.

Pada tahun 1897, beliau malanjutkan pendidikannya ke Belanda dan memilih program studi Teknik di Polytechnische School Delft. Namun, beliau hanya bertahan selama kurang lebih dua tahun karena merasa kurang cocok dan memutuskan untuk pindah pada tahun 1899 ke Universiteit Leiden, tepatnya di Faculteit der Latteren en Wijsbegeerte yaitu bisa disebut Fakultas Sastra dan Filsafat. Di universitas yang baru ini beliau mengambil Jurusan Bahasa dan Kesustraan Timur. Selain menuntut ilmu, beliau juga ikut andil dalam terbentuknya sebuah Organisasi Indische Vereneging (Perhimpunan Hindia).

Terhitung dalam waktu 6 bulan, beliau sudah mampu meguasai Bahasa Yunani dan Latin, sehingga lulus ujian negara di Universiteit Leiden. Tidak lama kemudian, beliau diangkat menjadi anggota "Instituut voor Land-en Volkenkunde" yaitu sebuah lembaga yang mempelajari dan meneliti kebudayaan suku bangsa Nusantara.

Fakta menarik, R.M.P Sosrokartono merupakan sarjana Indonesia pertama tamatan Universiteit Leiden yang lulus pada Docterandus in de Oustersche Talen karena beliau telah mengembara di Eropa selama 28 tahun untuk melihat dan menghayati kehidupan tingkat tinggi di kancah Internasional. Beliau dikenal sebagai seorang poligot atau "telen wonder" yang jika diartikan orang ajaib dalam bahasa, yang menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa suku di tanah Nusantara.

Setelah menempuh pendidikan di Eropa, ia mengembangkan wawasan luas dan sikap kepemimpinan yang berorientasi pada kebijaksanaan dan kemanusiaan. Dengan pengalaman dan kecerdasannya, Sosrokartono mampu menyinergikan nilai-nilai lokal dan pemikiran modern, menjadikannya panutan dalam berbagai lingkungan sosial dan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun