Mohon tunggu...
Indri
Indri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Nature

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Quwwah Ruhiyyah di Bulan Berkah

14 April 2022   11:16 Diperbarui: 14 April 2022   11:19 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/03/04/5f6161cf-a4fd-490b-af0c-a08b948ed42f_169.jpeg?w=700&q=90

Bulan  Ramadhan  adalah  momentum  untuk  memperkuat Quwwah  Ruhiyyah  (Kekuatan  Spiritual)  pada  diri  kaum muslimin.

Quwwah ruhiyyah adalah kekuatan yang lahir dari keimanan kepada  Allah.  Kekuatan  yang  lahir  dari  keyakinan  bahwa Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal salih. Kekuatan inilah yang sejatinya ada pada diri setiap muslim ketika menjalankan perintah Allah.

Dengan  rangkaian  ibadah  ramadhaniyah  seperti  puasa, shalat, tadarrus, dzikir dan do'a, keimanan kita kepada Allah akan semakin kuat. Ketika iman kita meningkat maka secara otomatis kekuatan spiritual kita akan bertambah kuat.

Kekuatan  ruhiyah  inilah  yang  menjadi  inti  dari  kekuatan generasi  kaum  muslimin  terdahulu.  Sehingga  mereka mampu melakukan perkara-perkara besar yang diabadikan dalam sejarah umat Islam.

Kekuatan ruhiyahlah yang menjadi penyebab kemenangan kaum  muslimin  pada  perang  Badar  yang  terjadi  di  bulan Ramadhan tahun kedua hijriyah. Pasukan kaum muslimin jumlahnya jauh lebih sedikit (313 orang) dari jumlah kaum musyrikin   (lebih  dari  seribu  orang).  Secara  fisik  kaum muslimin  bisa  jadi  lebih  lemah  karena  mereka  sedang menunaikan ibadah puasa. Namun karena kekuatan spiritual telah tertanam dalam diri mereka, maka dengan izin Allah mereka bisa mengalahkan pasukan musuh yang jauh lebih banyak dan lebih kuat secara fisik.

Sahabat  agung,  Abdullah  bin  Rawahah  ketika  memotifasi kaum  muslimin  yang  ragu  untuk  berjihad  pada  perang Mu'tah, karena melihat kekuatan musuh yang lebih besar, beliau berkata :

"Wahai kaumku !!! Sungguh perkara yang kalian ditakutkan (kematian)  adalah  yang  menjadi  tujuan  kalian  keluar berjihad  di  jalan  Allah.   Kita  tidak  memerangi  manusia dengan bilangan, kekuatan dan banyaknya jumlah kita. Kita hanyalah memerangi mereka dengan dorongan agama yang menjadi penyebab kemulian kita. Karena itu berangkatlah, karena hanya dua kebaikan yang kita akan dapatkan, yaitu menang atau mati syahid."

Ketika  mengingatkan  akan  pentingnya  kekuatan  ruhiyah pada diri pasukannya, Umar bin Khatab berkata

"Jika kita tidak bisa mengalahkan mereka dengan berbekal ketaatan kita kepada Allah, maka mereka akan mengalahkan kita dengan kekuatan materialnya.".

Allah juga mengingatkan bahwa betapa banyak kelompok yang  jumlahnya  sedikit  bisa  mengalahkan  kelompok  yang jumlahnya  banyak.  Apakah  gerangan  kekuatan  kelompok kecil tersebut? Itulah kekuatan ruhiyah.

Ketika  pasukan  Thalut  berhadapan  dengan  pasukan jalut  yang  lebih  banyak  jumlahnya,  banyak  dari  pasukan Thalut yang mengatakan "kita tidak akan kuat menghadapi Jalut dan pasukannya".

Namun orang-orang yang memiliki keimanan  tinggi,  yaitu  orang-orang  yang  meyakini  bahwa mereka  akan  bertemu  dengan  Allah  (jika  mereka  mati), mereka berkata :

"Betapa  banyak  kelompok  sedikit  bisa  mengalahkan kelompok yang banyak dengan idzin Allah. Sesungguhnya (pertolongan)  Allah  bersama  dengan  orang-orang  yang bersabar."

Kemudian  ketika  berhadapan  dengan  pasukan  Jalut, mereka berdoa kepada Allah.

"Hasil dari kekuatan ruhiyah pasukan Thalut yang diperkuat dengan berdoa kepada Allah. Maka mereka mendapatkan kemenangan." 

Nabi  Daud-pun  berhasil  membunuh  Jalut. Kemudian  Allah  memberikan kekuasaan,hikmah  dan  ilmu kepada-nya.

Begitulah dahsyatnya kekuatan ruhiyah pada diri orang-orang yang beriman. Kekuatan Ruhiyah tidak bisa ditandingi oleh kekuatan apa-pun di dunia ini. Jika kaum kafir secara fisik memiliki kekuatan yang luar biasa, kita harus yakin bahwa kekuatan mereka tidak ada apa-apanya di banding kekuatan ruhiyah yang ada pada diri kaum muslimin.

Jika  dengan  dengan  kekuatan  fisik  dan  materialnya kaum kafir berperang agar mereka tetap hidup, maka kaum muslimin  dengan  kekuatan  ruhiyahnya  berperang  untuk mati di jalan Allah. Inilah yang ditakuti oleh musuh dari diri kaum muslimin.

Tidak sepatutnya kaum muslimin merasa takut dan gentar berhadapan  dengan  kaum  kafir,  karena  sebenarnya kekuatan mereka sangat rapuh bagaikan sarang laba-laba.

Tidak sepantasnya umat yang beriman kepada Allah merasa lemah dan hina dihadapan musuh-musuhnya. Bukankah Allah telah berfirman :

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih  hati,  padahal  kamulah  orang-orang  yang  paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun